Wabah Flu Terbesar dan Mengerikan yang Pernah Melanda Dunia
https://www.naviri.org/2019/01/wabah-flu-terbesar.html
Naviri Magazine - Pada Maret 1918, terjadi wabah flu yang sangat hebat di beberapa belahan bumi. Wabah flu itu dipercaya dibawa oleh tentara Prancis yang pulang dari perang di Indocina menuju Amerika atau Eropa, sehingga penyakit itu pun segera menyerbu ke seluruh dunia.
Wabah flu tahun 1918 adalah pandemik influenza kategori 5 yang mulai menyebar di Amerika Serikat, Afrika Barat, dan Prancis, lalu meluas hampir ke seluruh dunia. Penyakit itu disebabkan oleh virus Influenza A subtipe H1N1. Kebanyakan korban flu tersebut adalah dewasa muda. Wabah itu berlangsung luas sejak Maret 1918 sampai Juni 1920, menyebar sampai ke Arktik dan kepulauan Pasifik.
Virus influenza itu pertama kali muncul pada bulan Februari 1918 di kota San Sebastian, Spanyol, sebuah kota kecil sekitar tiga puluh kilometer dari perbatasan Prancis. Karena itulah kemudian penyakit atau wabah itu sering pula disebut Flu Spanyol atau Spanish Lady.
Pada waktu akhir Perang Dunia I, Maret 1918, wabah itu sampai di Amerika Serikat, dan segera menjalar ke Eropa dan Asia, serta menewaskan 2 juta orang Eropa dan 16 juta orang lainnya di Asia.
Di Amerika, wabah itu mengunjungi 48 negara bagiannya, sehingga pemerintah pun mengeluarkan peraturan mendesak untuk warganya. Peraturan itu dicetak dalam pamflet yang disebarkan di mana-mana, yang isinya menyebutkan larangan bersin atau batuk di tempat umum, dan pelakunya akan didenda sebesar 500 dollar.
Pada bulan September 1918, sebanyak 387 orang meninggal per hari di Amerika, hingga jumlah totalnya mencapai 12.000 orang. Memasuki Oktober 1918, jumlah kematian per hari mencapai 6.300 orang, hingga dalam sebulan itu total korban yang tewas akibat flu berjumlah 195.000 orang. Ketika kemudian wabah itu pergi dari sana dan pindah ke tempat lain, Asia dan Eropa pun hancur—secara sosial dan ekonomi.
Wabah itu merupakan bencana terbesar dalam sejarah penyakit di dunia. Wabah itu meluas dengan cepat, tidak hanya ke Alaska dan pulau-pulau terpencil di Pasifik, tapi juga ke Asia Tenggara. Bahkan sejumlah bukti sejarah menunjukkan, Indonesia pun tidak luput dari dampak pandemik influenza tersebut.
Selama wabah berlangsung, diperkirakan 28 persen dari populasi penduduk dunia saat itu yang berjumlah 500 juta jiwa terinfeksi. Total kematian yang tercatat akibat pandemik flu tersebut berkisar 20-40 juta jiwa. Jumlah itu lebih banyak dari korban Perang Dunia I.
Baca juga: Ledakan Kapal Mont Blanc, Bencana Laut Terbesar Sepanjang Masa