Suasana Kerja yang Buruk Ternyata Berbahaya Bagi Kesehatan
https://www.naviri.org/2019/01/suasana-kerja-yang-buruk.html
Naviri Magazine - Suasana kerja yang baik dan menyenangkan tidak hanya menjadikan para pekerja menikmati pekerjaan mereka, namun juga mendukung kesehatan mereka. Sebaliknya, suasana kerja yang buruk dan tidak menyenangkan memiliki dampak yang sama negatif. Bukan hanya menggerogoti kepuasan kerja, juga memperburuk kesehatan mereka.
Sebuah studi berjudul “Managerial Leadership and Ischaemic Heart Disease Among Employees: the Swedish WOLF study”, yang dilakukan oleh A. Nyberg, dkk., menunjukkan adanya hubungan antara kepemimpinan manajerial di perusahaan dengan risiko mengalami penyakit kardiovaskular.
Nyberg menjabarkan bahwa risiko penyakit kardiovaskular menghantui 50 persen karyawan yang memiliki tempat kerja dengan tingkat stres tinggi.
“Perilaku pemimpin perusahaan, struktur kepemimpinan, perilaku transformasional, seluruhnya terkait dengan kesehatan karyawan, kepuasan kerja, dan produktivitas. Selain itu, pemimpin perusahaan yang adil dapat meningkatkan motivasi dan kerjasama antar-karyawan, menurunkan emosi, serta mengurangi risiko jantung koroner,” tulisnya.
Lewat penelitian tersebut, mereka juga menemukan kasus kepemimpinan yang kasar dan pasif berpengaruh terhadap tekanan psikologis pekerja. Ditambah kurangnya dukungan sosial, kondisi itu bisa berimbas pada penyakit kardiovaskular.
Nyberg menunjukkan, pemimpin yang baik bagi perusahaan adalah pemimpin yang memberikan informasi terbuka bagi karyawan, mendorong terjadinya perubahan, memiliki komunikasi yang baik dengan karyawan, peduli terhadap karyawan, memberikan kesempatan karyawan untuk melakukan pengembangan diri, memberikan kesempatan karyawan untuk berpartisipasi aktif, dan menerima kritik dari karyawan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nyberg tersebut sejalan dengan studi sebelumnya tentang keadilan pengelolaan kantor dan dukungan sosial. Artinya, penting bagi karyawan untuk merasa diperlakukan secara adil, dan mendapatkan dukungan yang baik dari supervisor mereka.
“Dua penelitian menunjukkan bahwa karyawan yang memiliki tingkat keadilan organisasional tinggi, lebih kecil risikonya untuk terkena penyakit kardiovaskular dan kematian akibat kardiovaskular,” tulis Nyberg.
Selain itu, karyawan yang memiliki supervisor adil juga akan memiliki tekanan darah 15 mmHg lebih rendah, dibandingkan karyawan yang mendapatkan perlakuan tidak adil dari perusahaan.
Baca juga: Ancaman Penyakit untuk Orang yang Bekerja Berlebihan