Sinterklas, Legenda Ribuan Tahun Paling Terkenal di Dunia
https://www.naviri.org/2019/01/sinterklas-legenda-ribuan-tahun.html
Naviri Magazine - Legenda Sinterklas muncul sejak ribuan tahun silam. Dewa perang dalam legenda Eropa Utara, saat musim dingin, menunggang kudanya yang berkaki 8 berlari cepat ke ujung langit penjuru laut, menjatuhkan hukuman kepada yang jahat dan memuji yang baik, serta membagikan hadiah.
Pada saat yang sama, anaknya, yaitu Dewa Petir, yang berbusana merah dengan petir sebagai senjatanya, berperang dengan semua dewa salju di kegelapan malam, yang berakhir dengan kemenangan.
Ada juga legenda yang mengatakan bahwa Sinterklas berasal dari St. Nicholas, karenanya Sinterklas juga disebut St. Nicholas.
Setiap tahun, pada hari Natal, Sinterklas berada di atas konstelasi Aries, bocah yang memegangi pohon cemara (pohon Natal), turun ke dunia manusia. Namun, seiring perubahan kehidupan manusia, pengarang dan seniman mulai melukiskan Sinterklas menjadi wujud Sinterklas berbusana merah dan berjanggut putih, yang kita kenal sekarang.
Bersamaan itu juga terdapat penjelasan yang berbeda terhadap negara dan budaya yang berbeda. Asal-usul Sinterklas di Jerman berdasarkan pada cerita Dewa Woden (dari sini juga muncul istilah 'Wodenesday' atau hari Woden, di mana kita menyebutnya Wednesday (hari Rabu).
Woden penting bagi para penduduk di tempat yang sekarang kita kenal sebagai Jerman, dan orang-orang Teuton kuno, di samping orang-orang Inggris. Woden, tokoh dalam sejarah, digambarkan dalam mitologi sebagai penunggang kuda putih di udara, dengan berpakaian jubah yang berjela-jela. Dia mempunyai janggut putih yang panjang dan topi yang besar, juga dipercaya mempunyai kebijaksanaan, dan membawa sebuah buku di dalam tangannya.
Sinterklas digambarkan sebagai orang suci yang meletakkan buah berkulit keras dan apel di dalam sepatu anak-anak. Ia mengendarai kereta kuda beroda dua, keliling di segala penjuru, mengamati sikap dan perilaku orang-orang, terutama anak-anak. Apabila memperlihatkan perilaku baik, akan mendapatkan hadiah berupa apel, buah berkulit keras, permen, dan sejumlah besar hadiah lainnya. Sedangkan anak yang buruk perilakunya hanya akan mendapatkan cambuk.
Inilah yang mengilhami orang tua untuk menggunakan legenda tersebut sebagai pendorong semangat anak-anak.
Di Italia, tokoh Sinterklas muncul dari cerita mengenai seorang nenek sihir yang bernama Befana. Ia mendapatkan tugas untuk memberikan hadiah kepada Yesus, tetapi karena kelalaiannya ia datang terlambat. Oleh sebab itu, Befana mendapat hukuman tiap tahun, harus memberikan hadiah sebanyak mungkin kepada anak-anak kecil yang tidak mampu.
Kepercayaan ini dianut oleh banyak orang, sehingga pemuka agama di Italia mengambil keputusan agar kepercayaan ini dialihkan ke Sinterklas. Inilah awal dari kepercayaan bahwa Sinterklas selalu memberi hadiah kepada anak-anak.
Di Belanda, Santa Klaus dikenali sebagai Sinterklas. Sinterklas adalah seorang bisop yang memakai penutup kepala, dan mempunyai sebuah buku yang mencatat perbuatan baik dan dosa. Dia mempunyai tongkat gembala, dan menunggang seekor kuda putih di atas bumbung-bumbung rumah. Sinterklaas mempunyai seorang hamba bernama Black Peter.
Di Belanda, anak-anak menyanyikan lagu di sekitar cerobong kepada Sinterklas. Black Peter mendengar di atas cerobong itu, untuk menentukan anak-anak itu menyanyikan lagu yang betul, dan menyediakan pemberian yang sesuai. Hadiah-hadiah kemudian diberikan kepada anak-anak itu melalui cerobong.
Ketika kolonialis Belanda tiba di benua Amerika, mereka juga membawa serta uskup Sinterklas mereka, digambarkan mengenakan kasaya merah, dan mengendarai kuda putih. Figur Sinterklas Amerika belakangan berangsur-angsur menjadi Sinterklas bijaksana.
Awalnya, penulis Amerika, Washington Owen, dalam drama komedinya (Sejarah New York) melukiskan Sinterklas sebagai seorang kakek Belanda yang gemuk dan bundar.
Tahun 1823, penyair Clement Moore dalam sajak dan lagunya, "Kesan St.Nicholas", mendramakan figur Saint Nicholas, itulah kakek Natal (Sinterklas). Pada tahun 1960-an, produser film kartun, Thomas Nash, melukis seorang kakek Natal (Sinterklas) yang ramah-tamah dan gemuk sebagai ilustrasi.
Seiring berlalunya waktu, figur Sinterklas menyebar ke seluruh dunia. Sejumlah besar negara juga menyimpan legenda yang berhubungan dengannya.
Sinterklas dari Perancis bernama Father Christmas atau Pere Noel, Sinterklas dari Swiss bernama Christkindl atau Christ Child, dan Sinterklas dari Inggris namanya sama dengan Perancis, yaitu Father Christmas. Sementara Sinterklas dari Amerika Utara mengendarai rusa salju yang menarik kereta luncur, membagi-bagikan hadiah.
Baca juga: Sinterklas, Legenda Ribuan Tahun Paling Terkenal di Dunia