Misteri Ramalan Nostradamus yang Benar-benar Terjadi (Bagian 2)
https://www.naviri.org/2019/01/ramalan-nostradamus-part-2.html
Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Misteri Ramalan Nostradamus yang Benar-benar Terjadi - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.
Lebih lanjut, keduanya juga berhubungan dengan 'tanah atau wilayah baru'. Ini bisa disimak dari tempat kejadiannya, dimana 'Nova' atau 'Novi' yang juga bisa diartikan 'baru'.
Akan halnya dengan kasus peledakan PanAm 103, Adachi mengaitkannya dengan baris keempat, yakni: "Ketika semua itu ingin dibuktikan orang Norman".
Percaya atau tidak, salah seorang jaksa penuntut kasus yang melibatkan teroris Libya ini adalah orang Scotlandia bernama Norman McFadyen. Ini artinya tak masalah jika bagian baris ini kemudian disempurnakan menjadi 'proof of Norman'.
Hantaman komet SL-9
Terhadap baris pertama dan kedua Quatrain II-41, Adachi menghubungkannya dengan persitiwa pecahan komet SL (Shoemaker-Levy)-9 yang menghantam planet Jupiter pada Juli 1994. Seperti ditulis Nostradamus, kejadian ini memang berlangsung selama tujuh hari, dan berhubungan dengan bintang besar atau yang dapat ditafsirkan pula sebagai planet terbesar (dalam tata-surya kita), yang tak lain adalah Jupiter.
Lalu apa kaitannya dengan baris: "The cloud will make double sun appear"?
Dalam hal ini, menurut Adachi, tampaknya Nostradamus menggambarkan gelombang pecahan komet SL-9 sebagai serbuan awan yang sanggup membelah si bintang besar (Jupiter) menjadi dua matahari. Dalam baris ini pula, sepertinya Sang Peramal mengikutkan unsur (bintang besar bercahaya paling cemerlang) Sirius, yang selanjutnya dianggap berhubungan dengan Quatrain VI-97.
Sirius, dalam ilmu astronomi, adalah salah satu bintang paling cemerlang dalam gugus Canis Major (yang artinya anjing besar), yang juga dikenal sebagai bintang terdekat dengan matahari dalam tata-surya kita.
Lebih lanjut, Adachi memberi uraian bahwa kedua quatrain ini punya koneksitas khusus dengan kompleks bintang Sirius, yang kemudian diberi simbol sebagai 'Bahtera Sirius' (The Ark of Sirius).
Apa pun itu, meski menurut akal nalar, tak pernah ditemukan hubungan yang segnifikan antara ramalan dengan kejadian atau peristiwa sesungguhnya, harus diakui bahwa tampaknya memang seperti ada kekuatan yang tak nyata dalam diri seorang peramal.
Betapa pun untuk kejadian yang dimaksud harus menunggu ratusan tahun. Bahwa intuisi seorang peramal seperti Nostradamus bisa menggambarkan kecelakaan pesawat dengan posisi yang tepat, harus diakui ini sebuah kemampuan yang fenomenal.
Kita sendiri kadang terusik ingin mengetahui masa depan. Tentang jalan hidup kita. Tentang peruntungan kita. Atau, mungkin, dalam skala lebih luas: bagaimana dengan nasib tanah tempat berpijak kita, Bumi, di masa datang.
Kembali, percaya atau tidak, Nostradamus sempat menulis beberapa bait karyanya yang kemudian ditafsirkan sebagai ramalan tentang tragedi yang akan dialami planet tempat manusia bermukim ini. Dia persisnya pernah meramal bahwa Bumi akan terserempet komet besar pada tanggal 16 Agustus 1999.
Peristiwanya bisa dibilang mirip tragedi yang dilukiskan dalam film layar lebar 'Deep Impact'. Ramalan ini kabarnya telah membuat panik sejumlah kelompok masyarakat di dunia, namun untung saja hal itu tak menjadi kenyataan.
Baca juga: Legenda El Dorado dan Misteri Kota yang Dibangun dengan Emas