Misteri Ramalan Nostradamus yang Benar-benar Terjadi (Bagian 1)
https://www.naviri.org/2019/01/ramalan-nostradamus-part-1.html
Naviri Magazine - Betapa sulit mencerna ramalan yang jadi kenyataan. Seperti ramalan Nostradamus terhadap kecelakaan Swissair 111 di Nova Scotia, Kanada, dan pemboman NATO terhadap Novi Sad, berikut ini.
Ramalan adalah suatu fenomena. Tak pernah ada yang bisa menjelaskan jika sebuah atau lebih ramalan ternyata jadi kenyataan. Masyarakat Jawa paling tidak mengenal sastrawan bernama Jayabaya, yang karya-karya tulisnya diyakini merupakan gambaran masa kini.
Walau kerap dipandang skeptis, bangsa Eropa yang didominasi masyarakat yang serba ilmiah pun memiliki tokoh seperti Jayabaya. Dia adalah Nostradamus, tokoh masa lalu yang kini mendunia karena ramalannya.
Aneh tapi nyata, seperti sering diulas dalam berbagai artikel pseudo-science, apa yang telah ditulis tokoh satu ini ternyata banyak yang menjadi kenyataan. Meski untuk mengerti koneksitasnya memang perlu pemahaman khusus.
Berkaitan dengan ini, berikut adalah Quatrain VI-97 dan Quatrain II-41 karya Nostradamus (yang telah dialihbahasakan ke bahasa Inggris) dengan beberapa kejadian yang sulit dilupakan dunia.
Quatrain VI-97
Forty five degrees the sky will burn,
Fire to approach the great new city.
In an instant a great scattered flame will leap up,
When they want to have proof of the Normans.
Quatrain II-41
The great star will burn for seven days,
The cloud will make double sun appear:
The large mastiff will howl all night
When the great pontiff changes his abode.
Mirip Jayabaya, Nostradamus memecah-mecah karyanya ke dalam bentuk seperti puisi. Ia biasa menyebutnya Quatrain. Terlepas dari absurdnya membedah ramalan, tak ada salahnya kita ikuti cuplikan hasil penelitian Goro Adachi, pengamat karya Nostradamus asal Amerika.
Goro Adachi bukan peramal, ia ahli matematika yang kemudian menemukan rumus 'Babylon Matrix' yang bisa digunakan memecah (decoding) hubungan yang terputus antara posisi bintang-bintang dengan ramalan yang menjadi kenyataan.
Pada baris pertama dan kedua Quatrain VI-97, Nostradamus menulis: Forty five degrees the sky will burn, fire to approach the great new city.
Aneh tapi nyata, Goro Adachi menemukan koneksitasnya dengan: 1. Kecelakaan MD-11 Swissair 111, 2 September 1998 di wilayah Nova Scotia; 2. Pemboman NATO terhadap kilang minyak Yugoslavia di Novi-Sad; dan 3. Peledakan pesawat PanAm nomor penerbangan 103 di atas Skotlandia.
Dua baris karya Nostradamus tersebut lebih-kurang bisa diartikan sebagai: sebuah malapetaka yang disertai kobaran api di udara (sky) akan terjadi pada garis lintang 45 derajat, dan tragedi ini menuju sebuah wilayah (kota) baru yang besar.
Percaya atau tidak, ini amat berkaitan dengan dua kecelakaan pertama. Sebab, bukankah lokasi jatuhnya Swissair 111 di Nova Scotia dan Novi Sad terletak pada garis Lintang (Utara) 45 derajat?
Seperti tertera dalam Atlas Britannica (Chicago, 1982), Nova Scotia persisnya terletak dalam koordinat 45.00° LU-63.00°BB, sementara Novi Sad pada 45.15°LU-19.50°BT. Dan, ajaibnya, keduanya berkaitan erat dengan unsur 'api'.
Baca lanjutannya: Misteri Ramalan Nostradamus yang Benar-benar Terjadi (Bagian 2)