Misteri UFO dan Pesawat Canggih di Zaman India Kuno (Bagian 2)
https://www.naviri.org/2019/01/misteri-ufo-part-2.html
Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Misteri UFO dan Pesawat Canggih di Zaman India Kuno - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.
Cat putih kekuningan kelihatan mencurigakan seperti gaselin dan mungkin Vimana mempunyai hitungan sumber energi yang berlainan, termasuk mesin penggerak dan mesin jet saraf. Adalah menarik untuk diketahui bahwa pihak Nazi juga telah membuat mesin jet saraf praktikal pertama bagi roket V.8 mereka.
Kaki tangan Hitler dan Nazi juga dikatakan berminat dengan India kuno dan Tibet, sehingga pada awal tahun 30-an telah membawa satu tim ekspedisi ke dua tempat tersebut, sebagai usaha untuk mendapatkan bukti kuat. Tidak mustahil jika dikatakan pihak Nazi mungkin memperoleh panduan ilmiah mereka dari dua sumber kuno ini.
Merujuk pada Dranaparva, yang merupakan sebagian dari epik Mahabarata dan Ramayana, Vimana digambarkan berbentuk seperti bentuk bujur, dan mempunyai kecepatan yang hebat seperti angin kuat, yang dihasilkan oleh bahan merkuri.
Ia bergerak seperti sebuah UFO, ke atas dan ke bawah, ke belakang dan ke depan, seperti yang diinginkan pilot. Di dalam satu lagi sumber India lain, yaitu Samaranganasutradhara, dijelaskan bagaimana kendaraan ini dibentuk.
Pada zaman tersebut telah dikenal pemakaian bahan merkuri, sebagai bahan bakar Vimana, melihat gambaran yang dijelaskan oleh buku itu.
Banyak ilmuwan Rusia terheran-heran saat menemukan catatan berupa panduan mengemudikan kendaraan yang tertera di beberapa dinding gua di turki dan Gurun Gobi. Dari ukiran dan relief yang terdapat pada potongan tanah liat dan kaca, digambarkan bagaimana sebuah kendaraan kosmik melaju.
Pesawat terbang antar planet itu dilambangkan dengan segitiga, yang di dalamnya terdapat simbol merkuri. Ini jelas menunjukkan bahwa orang-orang India purba telah mampu mengirim utusan dengan kendaraan ini dan menjelajahi wilayah Asia, Atlantis, sampai ke Amerika Selatan.
Di Mohenjodaro (Pakistan), terdapat manuskrip yang menjelaskan peperangan Ramayana, yang menggunakan segala bentuk persenjataan dan kendaraan terbang semcam itu.
Bayangkan betapa teknologi laser, jet, dan roket, telah ada di kerajaan Ramayana sejak zaman dulu, dan menghancurleburkan peradaban pada zaman itu.
Mari kita simak bait-bait yang tertulis dalam kitab Mahawira dan Bhawabhuti, yang berasal dari abad ke-8: "Sebuah kendaraan udara, Pushpaka, membawa banyak orang ke ibu kota ayodhya. Langit dipenuhi berbagai kendaraan terbang. Gelap bagaikan malam, namun terlihat dari cahaya mereka yang kekuningan."
Malangnya, Vimana, seperti kebanyakan ciptaan ilmiah yang lain, telah digunakan untuk tujuan peperangan. Orang-orang Atlantis menggunakan kendaraan terbang mereka, "Vailixi", untuk menyerang negeri-negeri lain dan menguasai dunia.
Dalam teks kuno India, mereka dikenal dengan bangsa Aswins. Meskipun tak ada catatan tentang pesawat Vailixi dari bangsa Atlantis sendiri, tapi kedatangan mereka ke India melalui udara banyak sekali diceritakan. Deskripsi Vailixi berbentuk silinder panjang, dan selain dapat terbang juga mampu bergerak di bawah air seperti kapal selam modern.
Kendaraan-kendaraan lain, seperti Vimana, berbentuk seperti piring dan mungkin juga bisa bergerak di bawah air.
Menurut Eklal Kuehshana, penulis "The Ultimate Frontier", dalam satu artikel yang ditulisnya dalam 1966, Vailixi yang paling awal dibuat di Atlantis kira-kira 20.000 tahun lampau, dan bentuk yang paling biasa ialah bentuk piring dengan tiga ruang mesin dibawahnya.
"Mereka menggunakan satu peralatan mekanikal yang anti-gravitasi, dengan menggunakan tenaga mesin sebesar 80.000 tenaga kuda," kata Eklal Kuehshana.
Dalam teks Mahabarata, salah satu sumber yang menerangkan Vimana, ada yang menjelaskan tentang kemusnahan hebat yang menunjukkan kesan dari peperangan tersebut:
"... (senjata itu merupakan) satu alat yang mengandung semua energi yang ada di dunia ini.
“Satu kepulan asap yang besar dan cahaya yang terang benderang bagaikan sinaran dari beribu-ribu matahari telah dihasilkannya... Satu pancaran kilat, satu pembawa pesan maut yang dahsyat, yang menyebabkan kemusnahan seluruh keturunan Vrishni dan Andhaka... mayat-mayat mereka terbakar hangus sehingga tidak dapat dikenal pasti.
“Rambut dan kuku mereka terlepas; pecah tanpa sebab, dan burung-burung bertukar menjadi putih. Selepas beberapa jam, semua bahan makan turut tercemar. Untuk mengelakkan diri dari api, para laskar terjun ke dalam sungai untuk membersihkan diri dan peralatan mereka."
Dari penjelasan ini, seolah-olah Mahabhrata sedang menggambarkan keadaan peperangan menggunakan bom atom!
Kini pihak Barat telah mampu mengungkap sebagian dari rahasia gravitasi, mereka telah mampu mencipta mesin anti-gravitasi penghasil tenaga medan elektromagnetasi yang mereka namakan levitasi.
Rujukan seperti ini bukan hanya satu; peperangan senjata yang menakjubkan dan kendaraan terbang merupakan gambaran biasa dalam buku-buku epik India.
Terdapat sebuah epik yang menggambarkan peperangan Vimana-Vailixi di Bulan! Peperangan yang digambarkan dalam aksi itu menggambarkan dengan tepat tentang satu kesan letupan atomik, dan kesan radioaktif ke atas penduduk.
Ketika kota besar Rishi di Mohenjodaro (Pakistan) ditemukan oleh para arkeolog pada akhir abad lalu, mereka melihat kerangka-kerangka yang bergelimpangan di jalan-jalan, ada yang berpegangan tangan, seolah-olah mereka telah dilanda malapetaka yang amat dahsyat secara tiba-tiba.
Pada kerangka-kerangka tersebut, terdapat sisa radioaktif yang tinggi, sama dengan yang dijumpai di Hiroshima dan Nagasaki.
Dari kota-kota kuno yang dibuat dari batu-bata dan batuan yang telah berubah bentuk, yaitu di India, Irlandia, Scotlandia, Perancis, Turki, dan beberapa tempat lain, tiada penjelasan yang logis mengenai perubahan itu melainkan akibat ledakan atomik.
Selain itu, di Mohenjo-Daro, sebuah kota besar yang terancang dalam bentuk grid, dengan sistem saluran yang lebih baik daripada yang terdapat di Pakistan dan India, jalan-jalannya dipenuhi serpihan "kaca-kaca hitam". Serpihan tersebut kemudian dikenal sebagai tanah-tanah liat yang telah cair akibat panas yang melampaui batas.
Pasca tenggelamnya Atlantis dan kemusnahan Rama akibat senjata atomik, dunia untuk sesaat kembali ke zaman batu, seperti beberapa ribu tahun sebelumnya.
Namun begitu, tampaknya bukan hanya Vimana dan Vailixi milik Rama dan Atlantis yang hilang. Karena diciptakan untuk berfungsi selama beribu-ribu tahun, kebanyakan masih bisa digunakan, seperti yang terdapat dalam karya tulis "Nine Unknown Men", Ashoka, dan manuskrip Lhasa.
Yang menarik adalah terdapat satu petikan sejarah yang menyatakan bahwa semasa Iskandar Agung menyerang India, lebih daripada dua ribu tahun lalu, pasukannya telah diserang dengan "perisai yang berterbangan dan bercahaya", yang menakutkan pasukan tentara dan pasukan berkudanya.
Walau bagaimanapun "piring-piring terbang" itu tidak menggunakan sembarang bom atom atau senjata lain ke atas laskar Iskandar Agung.
Banyak penulis yang menyatakan bahwa kebanyakan masyarakat rahasia telah menyimpan sebagian Vimana dan Vailixi mereka di dalam gua-gua rahasia di Tibet, atau tempat-tempat lain di Asia Tengah dan Gurun Lop Nor di barat China, yang sampai sekarang dikenal sebagai pusat misteri UFO yang besar.
Mungkin, di situlah kebanyakan kapal angkasa disimpan, di pangkalan bawah tanah yang dibangun oleh Amerika, Inggris, dan Rusia, beberapa dekade yang lalu. Namun, kemunculan UFO di masa sekarang yang begitu sering tetap saja menyisakan banyak pertanyaan.
Baca juga: Ilmuwan Menemukan Partikel Aneh dan Misterius di Dasar Bumi