Misteri Ritual Mengerikan di Zaman Bangsa Maya Kuno
https://www.naviri.org/2019/01/misteri-ritual-mengerikan-di-zaman-maya-kuno.html
Naviri Magazine - Bangsa Maya kuno sepenuhnya yakin bahwa persembahan darah merupakan hal yang mutlak bagi eksistensi manusia dan dewa. Persembahan darah dapat memberikan kekuatan dan kekuasaan yang suci bagi manusia.
Dengan sebilah pisau obsidian, raja menoreh organ reproduksinya sendiri, agar darah mengalir ke atas sehelai kertas dalam mangkok. Istri raja juga turut serta dalam upacara ini, mereka menggunakan seutas tali berduri yang kemudian ditusukkan ke lidah sendiri. Kertas yang dinodai darah akan dibakar, dan mereka percaya asap yang terbakar akan berhubungan langsung dengan alam dewata.
Sembahyang kepada dewa atau leluhur dengan menggunakan manusia hidup kadang juga terjadi dalam upacara keagamaan mereka. Biasanya orang yang dipilih sebagai persembahan kurban adalah narapidana, budak, anak yatim, atau anak haram.
Sedangkan sembahyang dengan menggunakan hewan ternak lebih umum dibanding orang hidup. Kalkun, anjing, tupai, kadal, dan hewan lainnya, dianggap sebagai persembahan kurban yang paling pas terhadap segala dewa bangsa Maya.
Persembahan kurban manusia hidup dilakukan di bawah bantuan 4 orang tua yang disebut Chac (konon, upacara ini dilakukan untuk menyatakan penghormatan terhadap dewa hujan Chac bangsa Maya kuno). Ke-4 orang itu masing-masing menekan lengan dan kaki yang dipersembahkan sebagai kurban, sedang orang yang bernama ‘nacom’ menoreh dada ‘persembahan’ kurban.
Selain itu, masih ada satu orang lagi yang turut serta dalam upacara, yaitu juru tenung syaman (semacam agama primitif). Konon, dia menerima informasi saat dalam kondisi tertidur, dan makna yang terkandung dari ramalan yang didengarnya itu akan dijelaskan oleh beberapa tetua setempat.
Bangsa Maya meyakini, bahwa setelah manusia meninggal dunia, mereka akan masuk ke dunia bawah tanah melalui sebuah lubang. Dan setelah raja meninggal, akan masuk ke bawah tanah melalui orbit yang berhubungan dengan peredaran matahari. Namun, karena mereka memiliki kekuatan supernormal, mereka akan hidup kembali di negeri langit dan menjadi dewa.