Misteri Penemuan Bekas-Bekas Atlantis yang Memukau Dunia
https://www.naviri.org/2019/01/misteri-penemuan-bekas-bekas-atlantis.html
Naviri Magazine - Sejak ribuan tahun silam, orang-orang menaruh minat sangat besar terhadap keberadaan Atlantis, negeri kuno yang konon memiliki peradaban maju, namun kemudian hancur oleh bencana alam.
Hingga abad ke-20 sejak tahun 1960-an, di laut Bermuda yang terletak di bagian barat Samudera Atlantik, di kepulauan Bahama, dan laut di sekitar kepulauan Florida, pernah berturut-turut diketemukan keajaiban yang menggemparkan dunia.
Suatu hari di tahun 1968, kepulauan Bimini di sekitar Samudera Atlantik di gugusan Pulau Bahama, laut tenang dan bening bagaikan kaca yang terang, tembus pandang hingga ke dasar laut. Beberapa penyelam dalam perjalanan kembali ke kepulauan Bimini, tiba-tiba ada yang menjerit kaget. Di dasar laut ada sebuah jalan besar!
Beberapa penyelam secara bersamaan terjun ke bawah, ternyata memang ada sebuah jalan besar membentang tersusun dari batu raksasa. Itu adalah jalan besar yang dibangun menggunakan batu persegi panjang dan poligon, besar kecilnya batu dan ketebalan tidak sama, namun penyusunannya sangat rapi, konturnya cemerlang. Apakah itu merupakan jalan kerajaan Atlantis?
Awal tahun ‘70-an, sekelompok peneliti tiba di sekitar kepulauan Yasuel, Samudera Atlantik. Mereka telah mengambil inti karang dengan mengebor pada kedalaman 800 meter di dasar laut, dan tempat itu memang benar-benar sebuah daratan pada 12.000 tahun silam. Kesimpulan yang ditarik atas dasar teknologi ilmu pengetahuan, begitu mirip seperti yang dilukiskan Plato! Namun, apakah di sini tempat tenggelamnya kerajaan Atlantis?
Tahun 1974, sebuah kapal peninjau laut Uni Soviet telah membuat 8 lembar foto, yang jika disarikan membentuk sebuah bangunan kuno mahakarya manusia! Apakah itu dibangun orang Atlantis?
Tahun 1979, ilmuwan Amerika dan Perancis, dengan peranti instrumen yang sangat canggih, menemukan piramida di dasar laut Bermuda. Panjang piramida kurang lebih 300 meter, tinggi kurang lebih 200 meter, puncak piramida dengan permukaan samudera hanya berjarak 100 meter, lebih besar dibanding piramida Mesir. Bagian bawah piramida terdapat dua lubang raksasa, air laut dengan kecepatan yang menakjubkan mengalir di dasar lubang.
Piramida besar ini, apakah dibangun orang-orang Atlantis? Pasukan kerajaan Atlan pernah menaklukkan Mesir, apakah orang Atlantis membawa peradaban piramida ke Mesir? Di Benua Amerika juga terdapat piramida, apakah berasal dari Mesir atau dari kerajaan Atlantis?
Tahun 1985, dua kelasi Norwegia menemukan sebuah kota kuno di bawah areal laut “segitiga maut”. Pada foto yang dibuat oleh mereka berdua, ada dataran, jalan besar vertikal dan horizontal, serta lorong, rumah beratap kubah, gelanggang aduan (binatang), kuil, bantaran sungai, dll. Mereka mengatakan, “Mutlak percaya, yang kami temukan adalah Atlantis! Sama persis seperti yang dilukiskan Plato!”
Benarkah itu? Hingga kini belum ada seorang pun ilmuwan dapat memastikan apakah bangunan itu benar-benar dibangun oleh manusia.
Foto peninggalan bangunan kuno di dasar laut, yang diambil tim ekspedisi Rusia, juga tidak dapat membuktikan di sana bekas tempat kerajaan Atlantis. Setelah itu ada tim ekspedisi yang menyelam ke dasar samudera jalan batu di dasar lautan Atlantik Pulau Bimini, mengambil sampel “jalan batu”, dan dilakukan penelitian laboratorium serta dianalisa.
Hasilnya menunjukkan, jalan batu itu umurnya belum mencapai 10.000 tahun. Jika jalan itu dibuat oleh bangsa Atlantis, setidak-tidaknya sekitar 10.000 tahun. Mengenai foto yang ditunjukkan kedua kelasi Norwegia, hingga kini pun tidak dapat membuktikan apa-apa.
Satu-satunya kesimpulan yang dapat diperoleh adalah benar ada sebuah daratan yang karam di dasar laut Atlantik. Jika memang benar di atas laut Atlantik pernah ada kerajaan Atlantis, dan kalau benar tenggelam di dasar laut Atlantik, maka di dasar laut Atlantik pasti dapat ditemukan bekas-bekasnya. Hingga saat ini, kerajaan Atlantis tetap misteri.
Baca juga: Taman Gantung Babilonia dan Misteri Keindahan Zaman Kuno