Misteri dan Konspirasi di Balik Pembantaian Yahudi oleh Nazi Jerman
https://www.naviri.org/2019/01/misteri-dan-konspirasi-di-balik.html
Naviri Magazine - Holocaust adalah istilah untuk mendeskripsikan genosida (pemusnahan suatu bangsa secara teratur) pada kelompok-kelompok minoritas di Eropa pada Perang Dunia II oleh Nazi Jerman dan kaki-tangan mereka.
Paham diskriminasi ras telah membawa Hitler menempatkan ras-ras lain berada di bawah ras Arya. Kelompok-kelompok bangsa yang dianggap ras bawah, seperti Yahudi, Polandia, Rusia, Belarusia-Serbia, Afrika, dan Asia, dicap sebagai golongan Untermensch (golongan rendah) dan jadi target utama aksi "pembersihan Nazi".
Kini, kebenaran berita Holocaust dipertanyakan.
Benarkah Holocaust ada? Benarkah 6 juta orang Yahudi dibunuh oleh Nazi? Ataukah itu semua hanya rekayasa dari zionis Yahudi untuk melancarkan langkah-langkah politik mereka di panggung dunia?
Berikut beberapa tokoh dan sejarawan yang mengemukakan fakta-fakta serta pendapatnya mengenai Holocaust.
Mahmoud Abbas:
"Sepertinya, maksud gerakan zionis ini membubungkan jumlah korban (Holocaust) untuk menarik simpati dunia. Seperti yang kita ketahui, banyak sejarawan yang memberikan angka-angka, dan memperdebatkanya hingga melahirkan kesepakatan dari para sejarawan barat bahwa korban mencapai 6 juta jiwa."
Kenneth Jacobson:
"Mengadopsi teori-teori penyangkalan Holocaust dari sarjana-sarjana Barat adalah fenomena yang cukup baru di dunia Muslim. Sikap yang dapat diterima adalah menyatakan apabila benar Holocaust terjadi, maka orang-orang Palestina tidak harus bertanggung jawab karenanya."
Ahmadinejad:
"Mereka telah mengarang-ngarang cerita dongeng dengan judul 'pembantaian massal Yahudi', dan mereka memandang cerita tersebut lebih tinggi dari Tuhan, agama, dan nabi-nabi mereka sendiri... (Orang-orang barat) memperlakukan dengan keras terhadap mereka yang menyangkal kebenaran Holocaust, tapi mereka tidak melakukan apa pun terhadap mereka yang tidak mengakui Tuhan, agama serta nabi-nabi mereka."
Seperti yang kita ketahui, di beberapa negara Eropa mereka memberikan hukuman apabila ada yang menyangkal peristiwa Holocaust. Berikut negara-negara beserta hukuman yang diberlakukan.
Austria: minimal 6 bulan, maksimal 10-20 tahun penjara
Belgia: minimal denda, maksimal 1 tahun penjara
Perancis: minimal denda, maksimal 2 tahun penjara
Israel: minimal 1 tahun, maksimal 5 tahun penjara
Polandia: minimal denda, maksimal 3 tahun penjara
Dan masih banyak negara lain yang memberlakukan undang-undang atas penyangkalan Holocaust.
Beberapa sejarawan yang memberikan angka-angka berdasar pada dokumen-dokumen dan penelitian mereka mengenai jumlah korban Yahudi, ada yang menyebutkan kurang dari 6 juta jiwa, bahkan beberapa ratus ribu jiwa saja. Namun, setelah itu mereka dicap sebagai 'Holocaust denier' dan anti semitimisme.
Berikut tokoh-tokoh dan sejarawan yang menyangkal Holocaust, atau disebut juga dengan sebutan Holocaust denier.
1. Ahmadinejad
2. Arthur R. Butz
3. Wendy Campbell
4. David Duke
5. Francois Duprat
6. Robert Faurison
7. Bobby Fischer
8. Ernst zundel
9. Matt Giwer
10. Jurgen graf
Dan masih banyak tokoh lain yang memperdebatkan kebenaran Holocaust. Beberapa dari mereka ada yang menyangkal secara keseluruhan, dan menyebut Holocaust sebagai konspirasi Yahudi untuk membuat negara baru, yaitu Israel. Sebagian lainnya memperdebatkan jumlah korban yang dinilai terlalu berlebihan.
Kenayatannya memang ada kejanggalan dari peristiwa Holocaust, misalnya:
1. Pemberlakuan undang-undang anti penyangkalan Holocaust yang kesannya memaksa seluruh warga di negara tersebut harus percaya bahwa Holocaust benar-benar ada.
2. Jumlah 6 juta jiwa korban Holocaust ternyata bukan hasil yang valid, karena itu merupakan kesepakatan para sejarawan yang memperkirakan sekitar 6 juta jiwa korban Yahudi akibat peristiwa Holocaust.
Namun, anehnya, jika ada seorang sejarawan yang menemukan fakta-fakta dan memberikan angka di bawah 6 juta, misal 5 juta jiwa, maka data tersebut dianggap tidak valid atau bohong. Sementara apabila ada yang menyebut lebih dari 6 juta jiwa, misal 25 juta jiwa, maka hasil temuan tersebut dinyatakan valid atau benar.
3. Kejanggalan lain, seperti yang dikatakan Ahmadinejad, "Kalau memang Jerman yang kejam, lalu kenapa Palestina yang menderita?" Seperti yang kita ketahui, setelah PD II dan tragedi Holocaust, berdirilah negara Israel di tanah Palestina. Jadi, kalau memang Jerman yang salah, lalu kenapa Yahudi tidak mendirikan negara Israel di tanah Jerman saja?
Berikut adalah kata-kata Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, "Orang-orang barat (Eropa) menceritakan dongeng tentang pembantaian 6 juta jiwa Yahudi, seolah-olah menceritakan bahwa Nazi/Jerman jahat, sementara Yahudi adalah korbannya. Adalah kesalahan apabila bangsa Palestina yang membayar kesalahan bangsa Eropa terhadap Yahudi, karena mereka (bangsa Palestina) harus kehilangan daerah mereka."
Baca juga: Konspirasi Illuminati di Balik Peristiwa Holocaust