Michelangelo, Seniman Terbesar dan Paling Legendaris di Dunia
https://www.naviri.org/2019/01/michelangelo-seniman-terbesar.html
Naviri Magazine - Michelangelo Bounaroti (1475-1564) adalah pemahat, pelukis, dan ahli bangunan tersohor dari Italia pada zaman Renaissance, seorang seniman besar yang serba bisa dan berpengetahuan luas. Keahlian dalam bidang pemahatan, lukisan, bangunan, dan bersyair, terkumpul sekaligus menyatu pada dirinya.
Ia giat berkarya selama hidupnya, walau dalam perjalanan penciptaannya yang selama 70 tahun lebih itu mengalami banyak kekecewaan dan kesengsaraan. Ia telah menelurkan banyak karya indah yang bersifat keteladanan, telah menambah lembaran-lembaran abadi bagi khazanah peradaban manusia. Karya pahatannya, berjudul David, sampai hari ini masih dijadikan sebagai bahan pelajaran untuk dijiplak bagi setiap pemula yang belajar melukis.
Pada bagian langit-langit Katedral Sistine, Michelangelo secara berturut-turut telah melukis 9 buah fresco di dalam bidang yang dibingkai oleh rangka/balok konstruksi.
Michelangelo telah mewakili seni pahat tertinggi pada masa Renaissance Eropa. Seni pahat manusianya gagah perkasa, penuh karisma, terisi tenaga yang seolah tak terbatas. Sejumlah besar karyanya, dalam dasar penggambaran realistik, telah terisi tenaga spiritual yang sangat tidak lumrah, menjadi lambang tipikal dalam keseluruhan zaman tersebut.
Seni Michelangelo berbeda dengan semangat ilmiah dan pertimbangan filsafat dari Da Vinci, dan di dalam karya seninya telah dituangkan penuh kegairahan diri sendiri yang bersifat tragis. Sifat tragis ini diekspresikan dengan gaya indah dan agung. Pahlawan yang ia ciptakan, selain merupakan simbol yang ideal, juga refleksi dari kenyataan. Hal-hal tersebut membuat karya seninya menjadi puncak tinggi yang sulit tersaingi dalam sejarah kesenian barat.
Michelangelo dilahirkan tidak jauh dari Florence, di sebuah keluarga bangsawan Caprese. Sang ayah pernah menjabat sebagai walikota dari Chiusi dan Caprese. Ketika ia berusia 6 tahun, ibunya meninggal. Ayahnya mengundang seorang anak perempuan dari seorang tukang batu, sebagai inang (ibu susu).
Maka, ketika ia masih balita, sudah memiliki tabiat seorang tukang batu, sehingga di kemudian hari menjadi guru besar pemahat dan menjalin pertalian jodoh seumur hidup dengan batu pualam.
Sejak kecil, Michelangelo sudah mencintai seni. Walau sang ayah tidak senang anaknya menjadi pakar seni yang berstatus sosial rendah, tapi akhirnya menuruti keinginan sang anak.
Awalnya, Michelangelo belajar melukis pada pelukis terkenal Florence, Domenico Ghirlandaio, kemudian belajar memahat di bawah pengarahan Lorenzo de’ Medici. Koleksi seni klan Medici yang sangat banyak semakin membuat Michelangelo terbuka wawasannya.
Ketika berusia 16 tahun, ia telah menyelesaikan karya pahat pertamanya, Madonna of the Steps (Bunda Suci di samping Tangga), yang bakat cemerlangnya langsung memperoleh pengakuan dari gurunya. Tahun 1492 Lorenzo wafat, dan dengan demikian mengakiri masa remaja Michelangelo.
Tahun 1496, Michelangelo datang ke Roma yang sudah lama ia dambakan. Tak lama kemudian, ia telah menghasilkan karya Meratapi Kristus (Pieta). Karya pahat pada masa awal ini telah menunjukkan daya cipta seninya yang sangat tinggi. Di dalam karya tersebut, Kristus yang sedang sekarat terbaring di atas pangkuan ibundanya, sang ibu memandang ke bawah ke arah putranya, penuh kepedihan dan kasih sayang.
Karya tersebut membuat orang berduka sekaligus merasakan keindahan. Setelah dipamerkan, langsung menimbulkan heboh di seluruh Roma. Orang-orang, bagaimana pun juga, tidak menduga bahwa ini adalah karya pendatang baru yang belum genap berusia 25 tahun.
Di Roma, Michelangelo bersentuhan dengan karya-karya guru besar zaman dahulu, dan ketrampilan seninya mengalami kemajuan pesat. Musim semi tahun 1501, setelah balik ke Florence, ia mencipta patung David.
David adalah karya yang mengantarkan kesuksesan Michelangelo. Temanya diambil dari cerita Perjanjian Lama. Raja David pada zaman Israel kuno, pada masa remajanya pernah jadi penggembala.
Pada suatu hari, ketika ke medan perang mengantar makanan kepada kakak-kakaknya, ia berjumpa dengan raksasa yang kejam dari pihak musuh, Goliath, yang sedang mengamuk. Pada saat bahaya mengancam, David menggunakan pelontar batu, dan berhasil membinasakan Goliath.
Michelangelo membentuk patung David menjadi seorang pemuda gagah, bersikap tegap dan tabah, sepasang matanya tajam bersinar, sedikit menundukkan kepala, melirik murka ke arah depan, sementara tangan kiri menggenggam “pelontar batu” yang disandarkan di atas bahu, seolah siap untuk mengirim serangan mematikan kepada musuh. Patung tersebut dengan kuat memancarkan keberanian dan kekuatan pejuang keadilan.
Demi patung tersebut, Michelangelo telah menghabiskan waktu sekitar 3 tahun, membuatnya nyaris mencapai taraf kondisi sempurna tanpa cela. Keberhasilan David menjadikan Michelangelo sebagai pakar pemahat yang paling besar kala itu. David, oleh pemerintah waktu itu, diletakkan di lapangan depan gedung pemerintahan kota Florence. Hingga saat ini kita masih tetap bisa menikmati karya luar biasa tersebut.
Tahun 1503, karena kepopulerannya di Florence, Sri Paus dari Roma saat itu, Julius II, mengundangnya ke Roma, mengikuti pembuatan makam Sri Paus. Belakangan, karena hasutan dari seniman yang iri, proyek itu terpaksa dihentikan.
Tahun 1508, Michelangelo kembali ke Roma, diminta mengerjakan mural untuk langit-langit gereja Sistine yang selama ini tidak begitu ia kuasai dengan baik. Perasaannya waktu itu adalah marah bercampur sedih, dan tanpa diduga mural tersebut kemudian menjadi karya terbesarnya.
Luas mural Sistine mencapai sekitar 500 m2. Di dalam sejarah kesenian, itu adalah salah satu mural terbesar. Michelangelo, di bagian tengah aula tersebut, memasang scaffolding/andang, dan terus menerus melukis 9 gambar dengan ukuran tidak standar, semuanya mengambil tema dari Kitab Suci, dari Kitab Kejadian sampai Bahtera Air Bah Nabi Nuh.
Karya mural raksasa tersebut memerlukan 4 tahun lebih untuk selesai. Karena mendongakkan kepala selama jangka panjang untuk melukis dengan susah payah, bagian leher dan tengkuknya menjadi lurus dan kaku. Semenjak itu, ia perlu posisi kepala mendongak dalam membaca gambar maupun surat.
Penciptaan Adam
Diantara kelompok mural tersebut, Penciptaan Adam dinilai paling menonjol. Perancangan Penciptaan Adam menunjukkan Michelangelo telah memperoleh petunjuk inspirasi supranatural. Ia menjadikan tubuh Adam sebagai sentral, Adam seolah baru terbangun dari tidur pulas, dan sedang berbaring miring bermalasan dengan nyaman, serta tubuhnya seperti masih kekurangan tenaga.
Namun, sosok tubuh muda Adam diwujudkan oleh sang pelukis dengan keindahan yang maksimal. Adam menjulurkan tangan akan menyentuh tangan Tuhan yang telah menganugerahinya jiwa, dan mengalirinya daya hidup. Sentuhan jari Tuhan dan jari manusia ini adalah titik fokus seluruh lukisan, juga tanpa diragukan adalah simbol dari seluruh Abad Penciptaan.
Hal yang membuat orang berulang merenunginya adalah, Michelangelo tidak membiarkan kedua tangan tersebut tersentuh menyatu dan memancarkan kegaiban penciptaan Tuhan. Jarak yang terpaut sedikit tersebut telah menjadi penantian yang langgeng, dan telah meninggalkan ruang imajinasi yang abadi.
Tahun kedua, Julius II wafat. Sri Paus baru penggantinya, Leo X, memutuskan membuatkan patung bagi makam pendahulunya. Michelangelo menghasilkan 3 karya dari batu pualam, Musa adalah salah satunya yang terkenal.
Di dalam karyanya tersebut, gaya pahatan Florence dan gaya/sifat ruang dari Roma telah melebur dengan mulus menjadi satu dan memperoleh sukses besar. Dua karya lainnya masing-masing adalah: Budak pemberontak (Rebellious Slave) dan Budak yang sekarat (Dying Slave), juga termasuk karya pahat Michelangelo yang tersukses.
Bersamaan dengan itu, ia membangun chapel bagi klan Medici di Florence, mewariskan satu kelompok pahatan yang penuh makna pada Pagi (Morning), Senja (Evening), Siang (Day), dan Malam (Night). Bersamaan dengan itu juga menerima titipan Sri Paus dari Roma untuk membuat mural raksasa Pengadilan Terakhir (The Last Judgement). Gambar tersebut dimulai tahun 1541, dan setelah berlangsung 6 tahun baru bisa selesai.
Dikatakan dalam Alkitab, ketika hari kiamat tiba, Kristus akan melakukan sidang terakhir, untuk menghukum yang jahat dan memberkati yang baik, dan menentukan tujuan akhir umat manusia. Di tengah bidang lukisan itu, Kristus mengangkat tangan kanan, terlihat akan memulai Pengadilan Terakhir. Di sebelah kiri terdapat kelompok pengikut Kristus yang menanggung derita berkat kepercayaan mereka, dan masing-masing dari mereka memegang peralatan serta mengadu kepada Kristus.
Michelangelo menghabiskan waktu hampir 6 tahun, sampai akhirnya dapat menyelesaikan gambar tersebut. Ia malah pernah terjatuh dari atas scaffolding dan kakinya patah, namun ia dengan tekad yang teguh telah menyelesaikan karya yang bernuansa megah tersebut.
Masa tua Michelangelo tinggal di Roma, dan kegemarannya terutama dalam bidang bangunan. Pada 20 tahun terakhir masa hidupnya, ia dengan gairah menekuni bidang proyek gedungnya, merancang dan mengorganisir pekerjaan proyek St. Peter Cathedral yang gambar desain gedungnya dirancang olehnya. Daya cipta tinggi dalam bidang bangunan membuatnya menjadi pakar bangunan tersohor pada masa Renaissance di Italia.
Tanggal 18 Februari 1564, Michelangelo meninggal dunia di ruang kerjanya, dalam usia 89 tahun.
Baca juga: Sinterklas, Legenda Ribuan Tahun Paling Terkenal di Dunia