Akhirnya Ilmuwan Berhasil Menemukan Negeri Atlantis (Bagian 1)
https://www.naviri.org/2019/01/menemukan-atlantis-page-1.html
Naviri Magazine - Banyak yang percaya bahwa dahulu kala ada kerajaan maritim yang luas, yang terletak di salah satu samudera terluas di dunia. Pengaruhnya demikian besar, sehingga sisa kebudayaan dan warisannya bisa ditemukan di seluruh dunia hingga saat ini.
Tafsiran arkeologis menyebutkan bahwa kerajaan maritim yang disebut Atlantis itu terletak di laut Mediterania Barat, ada pula yang berbeda pendapat dengan menyebut pusatnya di Costa Rika dan Antartika. Namun, bagi orang yang skpetis, Atlantis hanya ada di pikiran penulis dan pemikir kreatif, menurut mereka kerajaan itu hanyalah imajinasi belaka.
Apakah Atlantis hanyalah sebuah mitos? Ataukah seperti kota kuno Troy, yang saat ini telah ditemukan setelah berabad-abad hanya dianggap sebagai khayalan filsuf Homer?
Atlantis merupakan kota hilang yang paling terkenal dan paling dicari sepanjang sejarah. Kepopulerannya bahkan melebihi kota-kota hilang lainnya, seperti Sodom dan Gomora, yang juga sampai saat ini masih dicari sisa-sisa reruntuhannya.
Tak dipungkiri lagi, selama 3 milenium manusia terpesona terhadap cerita Atlantis. Pada abad 4 SM, filsuf Yunani, Plato, yang dianggap pemikir paling hebat pada masanya, menulis sejarah benua hilang yang legendaris ini. Namun sayang, asal-usul pasti legenda Atlantis bisa dikatakan tidak jelas.
Menurut satu kisah, cerita mengenai Atlantis diceritakan ke Plato oleh Socrates, dan seorang penyair bernama Solon mendengar tentang negeri hilang itu dari seorang pendeta Mesir.
Di dalam Timeus dan Critias, Plato menuliskan kedua dialog yang ia curahkan tentang Atlantis, dengan gambaran yang detail dan komprehensif. Kata-katanya yang fasih berfungsi sebagai peta yang digunakan sebagai petunjuk oleh para penjelajah tangguh, yang bertekad mencari sisa-sisa kerajaan ini. Berikut cuplikan terjemahan catatan Plato, mengenai Atlantis dalam Timeus dan Critias:
"Pulau Atlantis ada di laut. Berhadapan dengan pilar Herkules. Dan wilayahnya lebih besar dari Libya dan Asia yang disatukan. Di tengah bagian terpanjangnya, di sebelah laut, ada daratan persegi panjang luas. Dikelilingi pegunungan, dan lebih tinggi dari permukaan laut. Mengandung gunung berapi, dan sering terkena gempa dan banjir. Gunungnya mengandung emas, perak, tembaga, dan timah, juga gabungan alami dari emas dan tembaga yang disebut orichalcum.
“Daratan itu memiliki sistem kanal yang besar dan kecil, juga mata air dingin dan panas alami. Tanahnya subur, dan hasil panennya melimpah. Di dataran itu ada ibu kota yang dikelilingi oleh bidang konsentris. Kota itu diliputi tembok batu merah, putih, dan hitam."
Dari cuplikan catatan Plato mengenai Atlantis di atas, digambarkan bahwa kerajaan besar itu sebuah pulau yang besar, terletak di luar Selat Gibraltar, yang disebut orang Yunani sebagai Pilar Herkules. Sebuah pulau yang lebih besar dari Libya dan Asia bila disatukan. Pada abad 4 SM, masih belum diketahui bagaimana tatanan dunia. Karenanya, sulit bagi kita untuk mengerti dengan pasti apa yang dimaksudkan Plato dengan Asia dan Libya bila disatukan.
Sekarang, bisa dikatakan Libya yang dimaksud mungkin sama dengan bagian Afrika Utara. Sedangkan Asia mungkin bisa diwakili wilayah Turki dan Timur Tengah. Dari sudut pandang Plato di Yunani, Atlantis terletak di laut Atlantik, akibatnya mayoritas pencarian benua hilang tersebut difokuskan di dasar laut.
Jim Allen, ahli peta dan bekas penerjemah intelijen udara AU Inggris, memiliki perspektif baru dalam memeriksa ulang tulisan Plato. Ia menemukan sesuatu yang ia yakini sebagai inti geografis legenda Plato. Menurutnya, tak ada benua hilang yang terletak di antara sisi seberang laut Gibraltar, maka ia berpendapat mungkin wilayah Atlantis berada di Amerika Selatan.
Dengan menggabungkan citra satelit dan pengetahuan praktis ilmu ukur kuno, Allen yakin ia berhasil membenarkan hampir semua gambaran Atlantis Plato. Ia yakin peradaban hilang tersebut kini telah muncul ke daratan, sangat berbeda dengan yang diyakini banyak orang bahwa reruntuhannya masih terkubur di dasar laut.
Altiplano, begitulah yang ditunjuk Allen sebagai wilayah yang ia yakini sebagai Atlantis. Ada sesuatu yang sangat menarik dari wilayah Altiplano, yang berhasil diamati oleh Allen dengan foto satelit yang ia dapatkan, yaitu sesuatu yang tampak sebagai sisa-sisa kanal luas.
Kanal luas gambaran Allen membagi dua daratan Altiplano dalam gambar satelit. Pada titik terlebarnya, hampir 600 kaki dari 1 sisi ke sisi lainnya, hampir persis dengan gambaran Plato.
Baca lanjutannya: Akhirnya Ilmuwan Berhasil Menemukan Negeri Atlantis (Bagian 2)