Misteri Kutukan di Makam Dramawan Inggris, William Shakespeare
https://www.naviri.org/2019/01/kutukan-di-makam-shakespeare.html
Naviri Magazine - William Shakespeare adalah penulis drama terkenal asal Inggris, yang melahirkan kisah-kisah legendaris, seperti Hamlet dan Romeo & Juliet. Ketika meninggal dunia, ia berpesan agar di makamnya dipahat kalimat yang telah ia siapkan. Yang misterius, kalimat itu mengandung suatu kutukan.
Kutukan yang diukir pada kuburan Shakespeare itulah yang mungkin telah menyelamatkan kerangkanya dari penggalian.
Penggalian tulang orang mati biasa terjadi pada masa Shakespeare, baik untuk tujuan keagamaan atau penelitian. Kerangka yang ditemukan seringkali diangkat untuk memberi jalan bagi kuburan lain, dan ditimbun di tempat penimbunan tanah atau bahkan digunakan sebagai pupuk.
Melihat fakta itu, dramawan Inggris tersebut sangat khawatir peristiwa semacam itu akan terjadi pada kerangkanya sendiri, sehingga dia meminta dituliskan sebuah kutukan di makamnya, di Holy Trinity Church, Stratford-on-Avon, sebagai peringatan bagi penggali kuburan setelah ia meninggal pada 1616.
"Good frend for Jesus sake forebeare,/ To digg the dust encloased heare;/ Bleste be the man that spares thes stones,/ And curst be he that moves my bones," demikian tulisan yang terpatri di makam penulis The Four Tragedies tersebut.
Kalimat kutukan terlihat di kalimat terakhir, "And curst be he that moves my bones" ("Dan terkutuklah dia yang memindahkan tulang-tulangku").
Dr. Philip Schwyzer, dosen senior di Exeter University, berkata, "Shakespeare memiliki obsesi yang tak biasa dengan pemakaman, dan kekhawatiran bahwa kuburannya akan digali orang. Prasasti keras di batu nisan setidaknya ikut bertanggung jawab atas kenyataan bahwa tidak ada proyek yang berhasil untuk membuka kuburan itu."
Schwyzer, yang menyelidiki gagasan dalam buku Archeologies of English Renaissance Literature, menambahkan, "Tulisan di batu nisannya menandai pernyataan terakhirnya yang tak kenal kompromi mengenai pendapat yang memenuhi pikirannya sepanjang karirnya sebagai penulis drama."
Mimpi buruk pribadi digambarkan dalam karya seperti Hamlet, Romeo and Juliet, dan Richard III.
Kecemasan mengenai perlakuan buruk atau penggalian mayat ditemukan di setidaknya 16 dari 37 drama. Dari sana keprihatinan ini seringkali terlihat dibandingkan dengan kekhawatiran mengenai kematian itu sendiri.
Baca juga: Misteri Makhluk-Makhluk Aneh yang Hidup di Dasar Bumi