Hewan-hewan Paling Terkenal dan Fenomenal di Dunia
https://www.naviri.org/2019/01/hewan-hewan-paling-terkenal.html
Naviri Magazine - Seekor ayam di Colorado dapat hidup hingga 18 bulan meski lehernya telah terpotong. Kabar yang nyaris tak masuk akal itu benar-benar terjadi, dan menggemparkan dunia. Sementara di Rhode Island, seekor anak kucing selalu mengetahui ketika seseorang akan meninggal, sehingga dianggap sebagai peramal kematian.
Di Kenya, seekor kuda nil menjalin persahabatan dengan seekor kura-kura, dan persahabatan unik dua spesies itu menggetarkan dunia. Di Jepang, seekor kucing menjadi kepala stasiun kereta api, dan mendatangkan uang dalam jumlah luar biasa besar.
Berikut ini kisah-kisah unik, ajaib, sekaligus menggetarkan, dari hewan-hewan yang mungkin belum pernah kita bayangkan.
Mike, ayam tanpa kepala
Mike adalah ayam paling menggegerkan dunia karena bisa hidup selama 18 bulan setelah kepalanya dipotong. Ketika kabar itu pertama kali terdengar, banyak orang mengira itu hanya isapan jempol. Sampai kemudian, pemiliknya membawa ayam itu ke University of Utah di Salt Lake City untuk menetapkan keasliannya.
Kisah fenomenal itu dimulai pada hari Senin, 10 September 1945. Lloyd Olsen, seorang petani asal Fruita, Colorado, hendak mempersiapkan makan malam dan diminta istrinya untuk menyembelih seekor ayam.
Pada waktu itulah Olsen memenggal leher ayam berumur lima setengah bulan yang dinamai Mike. Kampak yang digunakan Olsen untuk memenggal ayam itu luput dari pembuluh darah leher, sehingga kebanyakan dari pembuluh otak tetap utuh. Akibatnya, Mike tetap hidup meski lehernya telah terpenggal.
Oscar, kucing peramal kematian
Oscar adalah seekor anak kucing yang tinggal di pusat rehabilitasi di Providence, Rhode Island. Tempat itu merawat penderita alzheimer, parkinson, dan berbagai penyakit lain, yang memungkinkan penderita dapat menemui ajal kapan saja dalam waktu yang tak bisa ditentukan.
Setelah sekitar 6 bulan Oscar hidup di tempat itu, para staf pekerja yang ada di sana mulai menyadari keanehan kucing tersebut. Oscar masuk ke ruangan yang dia mau, kemudian mengendus-endus dan mengamati pasien, dan selanjutnya tidur di dekat pasien tersebut.
Yang mengejutkan para perawat di sana, pasien yang dihampiri Oscar dapat dipastikan meninggal dalam kurun waktu 2 sampai 4 jam setelah kedatangannya.
Alex, burung terpintar di dunia
Alex adalah burung beo berwarna abu-abu, yang menjadi subjek eksperimen pengamat psikologi hewan, Irene Pepperberg. Awalnya, Pepperberg membeli Alex di suatu toko hewan, ketika alex berumur 1 tahun. Nama Alex yang diberikan Pepperberg merupakan akronim dari Avian Learning EXperiment.
Sebelum Pepperberg bekerja dengan Alex, dunia meyakini bahwa burung bukan makhluk cerdas. Tetapi Alex berhasil menunjukkan pada dunia bahwa burung dapat memahami komunikasi dengan manusia, dan memahami pesan dasarnya. Berbeda dengan burung beo lain yang hanya bisa meniru-niru kata atau ucapan, Alex bisa diajak berkomunikasi, meski terbatas.
Pepperberg menyatakan bahwa tingkat kepintaran Alex setingkat dengan lumba-lumba atau kera. Dia juga menyatakan bahwa Alex memiliki kepintaran yang setara dengan manusia berumur 5 tahun.
Tillamook Cheddar, hewan pelukis tersukses
Tillamook Cheddar adalah anjing terrier betina berusia 8 tahun yang berasal dari Brooklyn, New York. Dia dikenal dunia sebagai pelukis yang paling unggul dari dunia hewan, dan telah mengadakan pameran tunggal 17 kali di Amerika dan Eropa.
Tidak pernah jelas dari mana kemampuannya yang unik itu didapatkan, namun yang jelas dia mampu menghadirkan lukisan-lukisan yang indah—khususnya jika mengingat dia seekor hewan.
Oliver, simpanse setengah manusia
Oliver adalah simpanse yang ditemukan oleh Frank Berger dan Janet Berger pada awal 1970 ketika berumur sekitar 2 tahun. Ketika tumbuh besar, simpanse itu memiliki keanehan, hingga beberapa pengamat bahkan sampai meyakinkan pasangan Berger di atas bahwa Oliver pastilah bukan simpanse, atau mungkin human-chimp hybrid (gabungan antara manusia dan kera).
Oliver memiliki muka yang lebih datar dibanding simpanse lainnya. Sewaktu kecil, gigi depannya dicabut dan tidak pernah tumbuh taring di kumpulan giginya. Ia juga tidak pernah berjalan dengan kepalan tangannya, melainkan berdiri dan berjalan layaknya manusia.
Yang paling mengejutkan setelahnya, Oliver lebih menyukai manusia perempuan daripada simpanse betina.
Tama, kucing kepala stasiun
Tama adalah seekor kucing tortoiseshell yang lahir dan hidup di stasiun kereta api Kishi, Kinokawa, provinsi Kishigawa, Jepang barat. Ia lahir dari seekor kucing yang tersesat, yang dibawa ke stasiun oleh tukang bersih-bersih, dan kemudian dipelihara Toshiko Koyama, seorang pemilik toko di dekat situ.
Stasiun kereta api Kishi tidak memiliki kepala stasiun. Karena itu, berdasarkan rencana yang semula hanya bersifat main-main, Tama pun kemudian dijadikan kepala stasiun di sana, lengkap dengan seragam perusahaan kereta api Wakayama.
Sejak itu, kucing tersebut mendatangkan pemasukan sampai 1,1 miliar yen, (sekitar Rp. 99,18 miliar) per tahun bagi kota tersebut.
Baca juga: Coelacanth, Ikan Berusia 400 Juta Tahun yang Hidup di Indonesia