Mengenali Gejala Shockbreaker Motor yang Mulai Rusak
https://www.naviri.org/2019/01/gejala-shockbreaker-rusak.html
Naviri Magazine - Sepeda motor nyaman digunakan, salah satunya karena ditunjang shockbreaker atau peredam kejut, yang fungsinya meredam guncangan yang sewaktu-waktu terjadi saat kita berkendara. Saat melaju di jalan yang tak rata, misalnya, shockbreaker memungkinkan kita tetap nyaman, karena guncangan akibat jalanan tak rata teredam dengan baik.
Saat bekerja, shockbreaker akan menyerap energi benturan dari ban, sehingga motor terjaga stabilitasnya. Kalau kondisinya baik, shockbreaker tidak akan terasa mental-mentul atau tidak punya rebound yang berulang-ulang.
Namun, beda cerita bila shockbreaker rasanya sudah mulai endut-endutan, alias rebound-nya beda dari sebelumnya, bisa-bisa gejala tersebut menunjukkan kerusakan pada sistem peredam kejut tersebut.
Penggawa bengkel spesialis motor matik R59 Matic Shop, Juki, menjelaskan, kalau shockbreaker sudah mulai mantul-mantul, bisa jadi gejala shockbreaker akan mati.
“Biasanya gejala shockbreaker mulai mati itu motor mantul banget kalau kena polisi tidur atau jalan rusak,” kata Juki.
Menurutnya, gejala tersebut karena bagian penyerap getaran atau shock absorber sudah tidak berfungsi maksimal, dan yang menyebabkan mantul itu adalah bagian per.
Juki juga mengatakan, gejala tersebut umumnya terasa pada motor yang usia pemakaiannya sudah lama. Terlebih selama digunakan, sering mengangkut beban yang berlebihan dan kerap kali, secara sengaja atau tidak, melibas lubang jalan dalam kecepatan yang tinggi.
“Bisa karena uzur atau sering kena beban berlebih,” tambahnya.
Cara terbaik untuk mencegah kerusakan shockbreaker hingga akhirnya mati dan tidak rebound lagi, sesuai penuturan Juki, adalah hindari keseringan melibas lubang jalan, juga hindari bawa barang berlebih. Dan terpenting, jaga kebersihan shockbreaker agar kotoran tidak merusak komponen O-ring.
Kalau sudah begitu, Juki mengatakan untuk segera ganti dengan satu set shockbreaker yang baru. Jangan mengganti part-part tertentu yang rusak saja. Musababnya, apabila dipasangkan dengan part yang baru, bukan tidak mungkin tidak ada kecocokan dan malah menambah masalah baru.
Baca juga: Panduan Penting agar Motor Matik Awet dan Irit Bahan Bakar