Ternyata, Berbagai Bencana Zaman Sekarang Telah Diramalkan Sejak Dulu
https://www.naviri.org/2019/01/bencana.html
Naviri Magazine - Dalam sejarah peradaban kuno, bangsa Maya dikenal menguasai pengetahuan tentang ilmu falak yang khusus dan mendalam, sistem penanggalan yang sempurna, penghitungan perbintangan yang rumit, serta metode pemikiran abstrak yang tinggi. Kesempurnaan dan akurasi penanggalannya membuat orang takjub.
Sekelompok masyarakat yang misterius ini tinggal di wilayah selatan Mexico, sekarang Yucatan, Guetemala, bagian utara Belize, dan bagian barat Honduras. Banyak sekali piramida, kuil, dan bangunan-bangunan kuno yang dibangun oleh suku Maya, yang masih dapat ditemui di sana. Banyak juga batu-batu pahatan dan tulisan-tulisan misterius pada meja-meja yang ditinggalkan mereka.
Para arkeolog percaya bahwa Maya mempunyai peradaban yang luar biasa. Hal itu bisa dilihat dari peninggalannya, seperti buku-buku, meja-meja batu, dan cerita-cerita yang bersifat mistik. Tetapi sayang sekali, buku-buku mereka di perpustakaan Mayan sudah dibakar oleh tentara Spanyol ketika menyerang pada tahun 1517. Hanya beberapa tulisan pada meja-meja dan beberapa sistem kalender yang membingungkan tersisa sampai sekarang.
Seorang sejarawan Amerika, Dr. Jose Arguelles, mengabdikan dirinya untuk meneliti peradaban bangsa ini. Ia mendalami ramalan Maya yang dibangun di atas fondasi kalender yang dibuat bangsa itu, di mana prediksi semacam ini persis seperti cara penghitungan Tiongkok, ala Zhou Yi. Kalendernya, secara garis besar, menggambarkan siklus hukum benda langit, dan hubungannya dengan perubahan manusia.
Dalam karya Arguelles, The Mayan Factor: Path Beyong Technology, yang diterbitkan oleh Bear & Company pada 1973, disebutkan dalam penanggalan Maya tercatat bahwa sistem galaksi tata surya kita sedang mengalami 'The Great Cycle' (siklus besar) yang berjangka lima ribu dua ratus tahun lebih. Waktunya dari 3113 SM sampai 2012 M.
Dalam siklus besar ini, tata surya dan bumi sedang bergerak melintasi sebuah sinar galaksi (Galatic Beam) yang berasal dari inti galaksi. Diameter sinar secara horizontal ialah 5.125 tahun bumi. Dengan kata lain, kalau bumi melintasi sinar ini, akan memakan waktu 5.125 tahun lamanya.
Orang Maya percaya bahwa semua benda angkasa pada galaksi, setelah selesai mengalami reaksi dari sinar galaksi dalam siklus besar ini, akan terjadi perubahan secara total. Orang Maya menyebutnya penyelarasan galaksi (Galatic Synchronization).
Siklus besar ini dibagi menjadi 13 tahap. Setiap tahap evolusi mempunyai catatan yang sangat mendetail. Arguelles, dalam bukunya, menggunakan banyak sekali diagram untuk menceritakan kondisi evolusi pada setiap tahap. Kemudian, setiap tahap dibagi lagi menjadi 20 masa evolusi. Setiap masa itu akan memakan waktu 20 tahun lamanya.
Dari masa 20 tahun antara tahun 1992-2012, bumi kita telah memasuki tahap terakhir dari fase Siklus Besar. Bangsa Maya menganggap ini adalah periode penting sebelum masa pra-Galatic Synchronization. Mereka menamakannya: The Earth Generation Priod (Periode Regenerasi Bumi).
Selama periode ini, bumi akan mencapai pemurnian total. Setelah itu, bumi akan meninggalkan jangkauan sinar galaksi, dan memasuki tahap baru: penyelarasan galaksi.
Sesudah itu, umat manusia akan memasuki peradaban baru yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan peradaban sebelumnya. Pada hari itu, musim dingin tiba, matahari akan bergabung lagi dengan titik silang yang terbentuk akibat ekliptika (jalan matahari) dengan ekuator secara total. Saat itulah, matahari tepat berada di tengah-tengah sistem galaksi. Atau, dengan kata lain, galaksi terletak di atas bumi, bagaikan membuka sebuah "pintu langit" bagi umat manusia.
Mulai 1992, bumi memasuki siklus yang oleh bangsa Maya disebut 'Periode Regenerasi Bumi". Pada periode ini, bumi dimurnikan, termasuk juga hati manusia, (ini hampir mirip ramalan orang Indian Amerika-Utara terhadap orang sekarang).
Subtansi yang tidak baik akan disingkirkan, dan substansi yang baik akan dipertahankan, hingga akhirnya selaras dengan galaksi (alam semesta). Ini adalah singkapan misteri dari gerakan sistem galaksi kita, yang diperlihatkan oleh bangsa Maya.
Dalam ramalan yang ditinggalkan oleh mereka untuk anak cucunya, mereka tidak menyinggung hal konkret yang memberikan semangat manusia untuk bangkit dari kesadaran, dan bagaimana bumi mengalami permurnian (barangkali tidak tercatat).
Lantas, fenomena apa yang bisa kita lihat, yang bisa kita kaitkan dengan ramalan bangsa Maya?
Sebenarnya, jika ditinjau dari beberapa penelitian yang telah dilakukan saat ini, memang pada dua dasawarsa belakangan, bumi sedang mengalami suatu siklus yang dinamakan pembalikan daya magnet kutub.
Pembalikan daya magnet kutub adalah proses yang terjadi pada waktu kutub utara dan kutub selatan saling bertukar posisi. Ketika ini terjadi, untuk beberapa saat medan magnet bumi mencapai Gauss nol, yang berarti bumi pada waktu itu punya daya magnet nol. Ketika ini terjadi bersamaan dengan pembalikan orbit sebelas tahunan kutub matahari, masalah besar akan terjadi.
Menurut perhitungan komputer Hyderabad, pembalikan kutub bumi dan matahari dapat mengakibatkan masalah besar, di antaranya elektronik tidak bekerja dengan semestinya, burung yang bermigrasi kehilangan haluan, dan bermacam macam masalah lain.
Sistem ketahanan tubuh semua hewan, dan termasuk manusia, akan melemah. Lapisan luar bumi akan mengalami pertambahan gunung berapi, pergerakan tektonik, gempa bumi, dan tanah longsor.
Medan magnet bumi akan melemah, dan radiasi alam semesta yang berasal dari matahari bertambah, mengakibatkan bahaya radiasi seperti kanker dan sebagainya.
Benda-benda angkasa akan tertarik masuk ke bumi. Daya gravitasi bumi akan mengalami perubahan, meskipun tidak diketahui bagaimana ia akan berubah. Jika kita menambahkan semua skenario bencana yang mungkin terjadi, kita dapat dengan mudah mengatakan dengan kalimat sederhana; bumi menjadi tempat yang tidak cocok untuk ditinggali manusia.
Mungkin benar yang dikatakan Bangsa Maya mengenai kehancuran peradaban manusia. Hal tersebut dapat kita lihat dari sifat-sifat manusia zaman sekarang yang semakin rusak, dan alam pun kelihatannya semakin tidak bersahabat dengan kita.
Baca juga: Kutub Bumi Bergeser, Pertanda Matahari Akan Terbit dari Barat?