Tak Lama Lagi, Tidak Ada Uang Tunai Bagi Orang Amerika
https://www.naviri.org/2018/12/uang-tunai-di-amerika.html
Naviri Magazine - Saat membeli atau membayar sesuatu, apa yang biasanya kita lakukan? Kita akan membuka dompet, mengambil sejumlah uang, lalu menyerahkannya sebagai pembayaran. Itu umum dilakukan di mana pun, khususnya di Indonesia.
Namun, hal semacam itu kini mulai ditinggalkan, seiring makin canggihnya teknologi pembayaran. Orang tidak lagi menggunakan uang tunai saat akan membayar sesuatu, namun cukup menyodorkan kartu atau bahkan ponsel. Setelah kartu atau ponsel dipindai dengan alat khusus, pembayaran pun dianggap sah.
Kenyataan itu sudah jamak dilakukan di Amerika Serikat, dan penggunaan uang tunai di sana kini makin sedikit. Karenanya, diramalkan tak lama lagi tidak ada uang tunai di Amerika, karena makin sedikit penggunanya.
Laporan World Cash Report 2018, yang disusun oleh perusahaan jasa pengiriman uang G4S, menyebutkan, AS adalah negara keenam dari 10 negara yang tidak tergantung pada penggunaan uang tunai.
Peredaran uang tunai di AS terus mengalami penurunan. Rasio peredaran uang tunai di AS hanya sebesar 8,1 persen, berada di bawah rata-rata dunia yang sebesar 9,6 persen di 2016.
Manfaat keberadaan uang tunai saat kondisi darurat seperti bencana tak bisa dipungkiri, tapi pada kenyataannya dunia kini sedang berjalan menuju apa yang disebut sebagai cashless society, atau masyarakat non-tunai.
Pembayaran tunai yang dilakukan warga AS hanya sebanyak 32 persen dari keseluruhan transaksi. Angka itu menurut laporan World Cash Report 2018, relatif lebih rendah dibanding kebanyakan negara lain. Penarikan uang dari ATM terhadap PDB di AS juga hanya sebesar 3,9 persen.
Warga AS menggantungkan diri kepada transaksi elektronik, baik melalui ATM maupun mesin electronic data capture (EDC). Volume penggunaan kartu untuk transaksi pembayaran oleh warga AS sebanyak 304 kali terhadap PDB. Menjadikan AS sebagai salah satu negara dengan transaksi kartu tahunan tertinggi di dunia.
Penerbitan kartu yang dilakukan perbankan AS, sekaligus terminal pembayaran kartu, tumbuh sembilan persen. Jika dihitung secara rata-rata, setiap penduduk di AS memiliki 4,1 kartu. “Pertumbuhan tersebut memungkinkan pertumbuhan transaksi pembayaran dengan kartu di AS meningkat jadi 29 persen,” tulis laporan tersebut.
Baca juga: Gara-gara Lupa Password, Banyak Orang Kehilangan Uangnya