Ramalan Kiamat dan Kehancuran Indonesia Versi Jangka Jayabaya
https://www.naviri.org/2018/12/ramalan-kiamat-dan-kehancuran-indonesia.html
Naviri Magazine - Dalam perjalanan sejarah Nusantara, nama Kediri tak bisa dipisahkan dari tokoh yang sangat terkenal dan melegenda, yakni Prabu Jayabaya, yang bergelar Sri Maharaja Sri Warmmeswara Madhusudana Wataranindita Parakrama Digjayottunggadewanama Jayabhayalancana.
Jayabaya adalah tokoh yang melahirkan kitab ramalan, yang hingga kini masih dianggap memiliki ‘tuah’ dan dipercaya masih berlaku, yakni Jangka Jayabaya. Salah satu ramalan Jayabaya yang paling kesohor adalah soal para pemimpin negeri ini. Ramalan Jayabaya menyebut bahwa pemimpin Indonesia yang berarti presiden adalah No-To-No-Go-Ro.
Yang agak mengkhawatirkan, Jayabaya juga meramalkan kiamat atau masa kehancuran Indonesia.
Jayabaya menyebutkan, jika ada waktunya negeri ini mencapai periode penghabisan (Kalasengoro) yang dibagi menjadi Sapto Maloko, atau tujuh zaman yang periodesasinya masing-masing 100 tahun lamanya.
Zaman-zaman itu adalah Kolodjonggo, di mana orang-orang mementingkan dirinya sendiri, lalu Kalasekti saat orang-orang berebut kekuasaan. Ketiga adalah zaman Kalijodo, mengenai fenomena orang-orang yang gila hormat.
Lalu ada Kalabendu, saat banyak orang menderita, yang disusul dengan Kalasubo, di mana akan banyak orang bersuka cita dan hidup bahagia. Keenam akan memasuki zaman Kalasumbaga, di mana banyak orang mengutamakan kepandaian sehingga banyak tokoh pergerakan yang lahir.
Terakhir, akan memasuki zaman Kalasuroto, yang konon terjadi pada 2001-2100 tahun surya, di mana banyak orang yang manis budinya dan lemah lembut muncul. Setelah tujuh masa itu berakhir, maka dunia akan berhadapan dengan kiamat yang masih menjadi misteri.
Apakah ramalan Jayabaya soal kiamat bakal terjadi? Semua itu tentu rahasia Tuhan Yang Maha Esa.
Baca juga: Misteri Harta Karun di Kanada yang Meminta Banyak Nyawa