Pria Harus Punya Modal Minimal 400 Juta untuk Bisa Menikah
https://www.naviri.org/2018/12/pria-harus-punya-modal-minimal-400-juta-untuk-menikah.html
Naviri Magazine - Ketika sepasang pria dan wanita saling tertarik, dan memutuskan untuk menikah, maka pernikahan pun bisa diselenggarakan. Benarkah semudah itu? Sayangnya tidak. Karena, ketika membicarakan pernikahan, pihak yang ada di dalamnya tidak hanya si pria dan si wanita yang akan menikah, tapi juga keluarga mereka masing-masing.
Masing-masing keluarga si pria dan si wanita bisa jadi ingin pernikahan anak-anak mereka diramaikan dengan meriah, bahkan dengan mewah, demi terlihat ‘layak” di mata para tetangga dan para saudara. Itu fenomena yang terjadi di mana-mana, tidak hanya di Indonesia namun juga di negara-negara lain, termasuk di Cina.
Dikejar oleh bayang-bayang standar 'pernikahan ideal', keluarga kelas menengah ke bawah di Cina berupaya keras agar anaknya menikah dalam pesta yang sebaik-baiknya, selayaknya pesta kelas menengah ke atas. Modalnya diusahakan dari mana saja, termasuk utang dalam jumlah besar.
Uang mahar yang makin memberatkan mempelai pria di Cina juga bukan rahasia lagi. Bibitnya sudah muncul sejak pertengahan tahun 1990-an, ketika jumlah kaum Hawa di Cina dikalahkan oleh jumlah kaum Adam.
Populasi yang lebih sedikit membuat para perempuan makin berani meninggikan patokan uang mahar untuk pria yang ingin menikahinya. Seolah mengikuti hukum permintaan dan penawaran.
Economist pernah melaporkan para lelaki di Zhongdenglou, sebuah desa di Shandong bagian barat, bisa menikah dengan modal 2.000 hingga 3.000 yuan, atau setara dengan Rp4 juta hingga Rp6 juta pada pertengahan 2000-an.
Namun, satu dekade kemudian, angkanya sudah melonjak 100 kali lipat, menjadi 200.000 yuan hingga 300.000 yuan (Rp400 juta hingga Rp600 juta). Ini angka rata-rata. Ada juga laki-laki yang menyerahkan mahar sebesar 500.000 yuan (Rp1 miliar) atau lebih.
Baca juga: Pesta Pernikahan Artis Termahal, Menghabiskan Biaya Rp444 Miliar