Perkembangan Traveloka, Startup Unicorn yang Makin Meraksasa
https://www.naviri.org/2018/12/perkembangan-traveloka.html
Naviri Magazine - Traveloka, perusahaan yang terkenal menangani jual beli tiket pesawat dan hotel, kini makin meraksasa dengan mengakuisisi beberapa perusahaan lain.
Baru-baru ini, Traveloka mengakuisisi tiga agen travel online alias online travel agencies (OTA), yaitu Pegipegi dari Indonesia, Mytour dari Vietnam, dan Travelbook dari Filipina. Nilai akuisisinya mencapai US$ 66,8 juta atau sekitar Rp 968,6 miliar (kurs Rp 14.500 per dolar AS).
Sebelum dibeli Traveloka, ketiganya merupakan anak perusahaan asal Jepang, Recruit Holdings. Dalam keterangan tertulisnya, yang dikutip dari techinasia, Senin (17/12/2018), semua kepemilikan saham tiga perusahaan itu sudah dipindahkan ke Jet Tech Innovation Ventures Pte Ltd, perusahaan yang terdaftar di Singapura.
Pemilik tunggal perusahaan asal Singapura itu adalah Jet Tech Ventures Pte Ltd, yang seluruh sahamnya dikuasai Traveloka, dipimpin oleh CEO Ferry Unardi
Recruit Holdings, yang baru-baru ini membeli aplikasi lowongan pekerjaan Glassdoor, membeberkan alasan penjualan tiga perusahaan itu, yaitu persaingan yang terlalu ketat di industri OTA Asia Tenggara.
Pada 2016, Travelbook mencatat rugi US$ 2,5 juta dengan omzet US$ 701.000, Sementara Mytour menderita rugi US$ 2,1 juta dengan omzet US$ 5,5 juta. Kedua perusahaan mencatat rugi tiga tahun berturut-turut dari 2014 hingga 2016.
Sedangkan Pegipegi mencatat keuntungan US$ 158.000 dengan omzet US$ 29 juta di 2016. Meski demikian, labanya anjlok 94% dari tahun sebelumnya.
Sebelumnya, Traveloka pernah bilang sedang mencari US$ 400 juta untuk bisa melebarkan sayap tak hanya di industri pemesanan tiket pesawat dan hotel saja. Selain beroperasi di Indonesia, unicorn ini juga berkiprah di Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, hingga Filipina.
Baca juga: Memahami Tahap-tahap Pendanaan yang Diperoleh Startup