Perjalanan Hidup Hotman Paris, Pengacara Kaya-Raya Indonesia
https://www.naviri.org/2018/12/perjalanan-hidup-hotman-paris.html
Naviri Magazine - Hotman Paris Hutapea adalah sosok unik. Dia terkenal sebagai pengacara, namun sosoknya menyerupai selebritas yang populer di kalangan masyarakat. Buktinya, banyak orang mengenal namanya—sesuatu yang bisa dibilang jarang dimiliki pengacara lain. Sebagai pengacara, Hotman Paris Hutapea telah menangani banyak kasus besar sekaligus terkenal.
Bang Hotman, begitu panggilan akrabnya, kini juga aktif membela ‘orang kecil’ yang benar-benar membutuhkan keadilan hukum. Melalui kedai bernama Kopi Joni, di sanalah ia kedatangan banyak orang dari berbagai daerah untuk meminta bantuannya.
Selain itu, berbagai unggahan gaya hidup mewah di akun Instagram pribadinya juga kerap mengundang buah bibir. Meski demikian, kemewahan tersebut tak lain didapat dari hasil kerja kerasnya selama bertahun-tahun sebagai pengacara profesional.
Ketika memenangkan perkara tambang terbesar di Indonesia saja, diakuinya pernah mendapat USD 12 juta. Namun, jauh sebelum sukses seperti sekarang, tentu ada perjuangan yang tidak mudah untuk dilewati. Bagimana perjuangan Hotman Paris selama ini? Berikut kisah lengkapnya.
Masa kecil dan remaja
Hotman Paris dilahirkan di sebuah kampung bernama Laguboti di wilayah Tapanuli, Sumatera Utara, pada tanggal 20 Oktober 1959. Ayahnya bernama Binahar Hutapea, ibunya bernama Rusmina Tiobinur.
Masa kecil Hotman Paris dilalui dengan penuh kedisiplinan. Ia terbiasa memasak, membersihkan rumah, hingga membantu orang tuanya bekerja. Hal itulah yang membuatnya menjadi pribadi yang tangguh di kemudian hari.
Selepas SMA, Hotman Paris Hutapea melanjutkan pendidikan di Universitas Katolik Parahyangan. Awalnya, ia ingin masuk ke ITB Bandung, namun tidak lulus seleksi masuk.
Sampai akhirnya ia memilih fakultas hukum Universitas Katolik Parahyangan. Walaupun sempat tidak menyukai jurusan yang diambil, tapi lama kelamaan Hotman Paris mulai menikmati kuliahnya. Ia bahkan dapat menyelesaikan kuliahnya tepat waktu dalam jangka 3,5 tahun saja.
Awal karir sebagai pengacara
Di awal karirnya sebagai pengacara, Hotman Paris pernah diterima kerja di kantor pengacara O.C Kaligis pada tahun 1982. Selang beberapa bulan, ia mencoba peruntungan lain dengan pindah ke kantor pengacara Adnan Buyung Nasution.
Tidak mudah untuk mendapat pekerjaan di sana, sebab ia harus melewati berbagai rangkaian tes, dan mengalahkan banyak kandidat.
Sekitar tiga bulan bekerja di kantor Adnan Buyung, Hotman Paris diterima bekerja di Bank Indonesia tanpa melalui tes, atas tawaran dari Prof. Subekti. Di sisi lain, ia meninggalkan kesempatan untuk bekerja lebih lama di Kantor Pengacara Adnan Buyung.
Tapi di tengah perjalanan, ia diketahui hampir bunuh diri karena frustrasi bekerja di Bank Indonesia. Ia akhirnya memilih kembali melamar pekerjaan ke berbagai kantor pengacara ternama.
Salah satu yang berhasil didapat adalah Makarim & Taira. Setelah itu, Hotman Paris hijrah ke Australia, dan magang di kantor pengacara.
Di sana, ia banyak menangani kasus selama bekerja. Hal ini membuatnya kaya pengalaman. Sembari bekerja sebagai pengacara, ia juga berhasil menyelesaikan pendidikan master ilmu hukumnya di University of Technology Sidney, Australia, pada tahun 1990.
Membuka kantor pengacara
Berbekal segudang pengalaman di Australia, Hotman Paris mulai berani membuka kantor pengacara sendiri, dengan nama Hotman Paris Hutapea & Partners, di tahun 1999. Di sana, ia menangani ratusan kasus, mulai dari perusahaan-perusahaan yang palit akibat krisis moneter, hingga perceraian.
Klien-kliennya pun terdiri dari para pengusaha, artis, pejabat, dan lain sebagainya. Media dalam maupun luar negeri bahkan menjulukinya dengan berbagai label, seperti “Raja Pailit”, “Celebrity Lawyers”, “The Most Dangerous Lawyer” dan “Bling-bling Lawyer”.
Salah satu teranyar, ia juga dijuluki “Pengacara Rp 30 Miliar” karena konon bayarannya bisa menembus angka tersebut. Akan tetapi, biar hartanya berlimpah, Hotman Paris termasuk sosok pengacara yang bisa membaur dengan siapa saja.
Tidak hanya andal dalam menangani kasus hukum, beberapa tahun belakangan Hotman Paris juga diketahui tengah menekuni bisnis properti. Bisnis properti ini pula yang menjadi salah satu sumber kekayaan Hotman Paris Hutapea.
Ayah tiga anak itu mempunyai ratusan ruko serta beberapa villa yang yang ia sewakan. Harga ruko yang biasa dijadikan perkantoran tersebut cukup fantastis, yakni mencapai ratusan juta rupiah.
Belum lagi beberapa villa mewah di Bali, yang harga sewanya kurang lebih Rp 5 juta per malam. Sebut saja Vila Awang The Hotman Paris Cliff, Pandawa, Vila Hotman Paris, Seminyak, yang rata-rata terletak di pinggir pantai.
Dengan berbagai pengalaman berharga yang diembannya, ia bahkan sering dipercaya oleh klien dari luar negeri untuk menangani berbagai kasus internasional. Bayarannya tentu tidak tanggung-tangung.
Maka tak heran kalau Hotman Paris kini termasuk dalam jejeran pengacara termahal di Indonesia. Hidup bergelimang harta pun rasanya sebanding dengan kerja keras yang ia lakukan. Kemewahan baginya adalah hasil sikap disiplin, yang juga ia terapkan dalam menggeluti profesinya sebagai pengacara. Ia terbiasa bangun subuh, kemudian mulai bekerja setiap hari.
Baca juga: P Diddy: Bisnisman, Penyanyi, dan Rapper Senior Terkaya