Penis Facial, Perawatan Kecantikan Terbaru Artis-artis Dunia
https://www.naviri.org/2018/12/penis-facial.html
Naviri Magazine - Upaya merawat kecantikan wanita kadang menghasilkan berbagai terobosan baru yang mengejutkan. Kita mungkin pernah mendengar ada perawatan kecantikan yang menggunakan hewan-hewan tertentu. Kini, ada perawatan kecantikan terbaru yang namanya unik, yaitu penis facial.
Selebritas tersohor, seperti Cate Blanchett dan Sandra Bullock, punya perawatan yang sama untuk kulit mereka. Hasilnya, wajah tampak awet muda dan bersinar. Perawatan tersebut dikenal dengan sebutan penis facial.
"Sandy dan saya melihat ahli facial ini di New York, yaitu Georgia Louise, dan dia memberikan apa yang kami sebut penis facial. Saya tidak tahu apa itu, baunya sedikit seperti sperma, ada beberapa enzim di dalamnya. Alhasil, Sandy menyebutnya sebagai penis facial," kata Cate.
Secara resmi, penis facial memiliki nama EGF, yaitu epidermal growth factor. Menurut penjelasan Georgia Louise, ahli perawatan wajah yang menangani perawatan Cate dan Sandra, EGF berasal dari sel-sel progenitor dari fibroblas, diambil dari kulit khitan bayi baru lahir di Korea.
Sel-sel kemudian dikloning di laboratorium. Sel-sel induk ini ditembus ke dalam kulit menggunakan alat microneedling, membuat perawatan lebih efektif dalam menghasilkan kolagen baru dan elastin.
EGF berfungsi untuk membuat wajah lebih muda.
Proses perawatan dimulai dengan membersihkan wajah, pengelupasan dengan asam trikloroasetat (TCA), masker elektrifikasi untuk menenangkan kulit, dan menjadi serum EGF.
Dokter kulit, Hal Weitzbuch, mengatakan bahwa EGF memainkan peran kunci dalam regenerasi kulit. Perawatan ini sangat penting dalam penyembuhan lapisan atas kulit, epidermis, dan juga berperan dalam lapisan bawah kulit, yaitu dermis.
Selain itu, EGF juga dapat memperbaiki kulit dengan merangsang pertumbuhan sel-sel kulit baru. Hal ini memungkinkan kulit untuk mempertahankan kelembapan lebih baik, sehingga kulit menjadi lebih halus dan lembut.
Menurut Joshua Zeichner, M.D., direktur penelitian kosmetik dan klinis di Departemen Dermatologi Mount Sinai Hospital, growth factor ibarat pembawa pesan yang memberi tahu sel kulit untuk bekerja sebaik mungkin.
Kemudian, tubuh menggunakannya untuk membantu memperbaiki diri dari luka, dan baru-baru ini telah digunakan untuk merawat kulit dari tanda-tanda penuaan.
Kata Joshua, perawatan EGF sangat aman, tetapi mahal. Sekali perawatan akan butuh biaya sekitar Rp9 juta.
Penemuan EGF membawa ahli biologi Rita Levi Montalcini dan ahli biokimia Stanley Cohen mendapatkan Hadiah Nobel Kedokteran pada tahun 1986.
Meski EGF terdengar seperti perawatan ajaib untuk meregenerasi wajah lebih segar dan lebih muda, masih belum ada penelitian cukup untuk membuktikan efek positifnya.
Bahkan, pengujian awal telah menghubungkan perawatan dengan psoriasis dan iritasi kulit disebabkan oleh produksi sel kulit berlebihan.
Untuk membuktikan khasiat perawatan EGF, Jillian Ruffo, Associate Beauty Editor di People.com, mencoba perawatan serupa di klinik yang sama dengan kedua selebritas.
"Saya tiba di klinik Louise yang sangat mewah di Upper East Side of Manhattan. Saya duduk di lobi yang ditempatkan di lantai pertama, dan ditawari secangkir teh hitam di porselen halus. Mewah, saya tahu," kata Jillian.
"Akhirnya, saya kembali ke ruang perawatan bersama ahli kecantikan saya, Sarah, yang menjelaskan bahwa kulit saya akan menjadi merah setelah itu, dan saya harus tidak memakai riasan selama 24 jam, dan menghindari air panas atau produk kasar," tambahnya.
Perawatan pun dimulai, awalnya kulit dibersihkan, lalu dioleskan krim untuk mengelupas sel kulit mati, setelahnya diaplikasikan krim yang membuat kulit mati rasa, hingga akhirnya dilakukan microneedling.
Mesin microneedling adalah tongkat listrik dengan selusin jarum kecil di ujungnya. Jarum ditekan ke kulit, dan menusuk-nusuk wajah sambil mengoleskan serum EGF.
"Proses ini memakan waktu sekitar 30 menit. Sementara saya merasa lega bahwa itu sudah berakhir, saya ingin sekali melihat apakah saya telah berubah menjadi Bullock selama waktu itu," ucap Jillian.
Setelah perawatan selesai, Jillian merasa benar-benar bersinar. "Pori-pori saya tampak lebih kecil, tulang pipi tampak lebih jelas, dan garis-garis di dahi saya yang biasanya mengganggu tidak terlihat. Tapi di luar itu, terasa halus dan kuat selama berhari-hari."
Bila ingin mencoba perawatan ini, tapi tanpa berhubungan dengan kulit khitan bayi, ada juga EGF berbasis tanaman. Perusahaan Islandia, BioEffect, menggunakan barley untuk bioengineer EGF dalam perawatan kulit.
Baca juga: Tips Penting untuk yang Suka Mewarnai Rambutnya