Ini 5 Peninggalan Kebudayaan Suku Inca yang Mengagumkan
https://www.naviri.org/2018/12/peninggalan-kebudayaan-suku-inca.html
Naviri Magazine - Suku Inca atau Bangsa Inca adalah salah satu komunitas yang maju di zaman kuno. Buktinya, mereka mampu membangun berbagai monumen atau kuil yang mengagumkan, bahkan jika dilihat saat ini. Yang paling terkenal tentu Macchu Piccu, kompleks kota kuno yang kini menjadi destinasi wisata terkenal.
Sayangnya, bangunan-bangunan yang ditinggalkan Suku Inca tidak semuanya masih utuh. Ada sebagian yang telah rusak atau hancur, atau hanya tinggal reruntuhan. Meski begitu, warisan budaya yang ditinggalkan Suku Inca telah menjadi bukti bahwa bangsa tersebut telah melahirkan kebudayaan besar di zaman kuno.
Berikut ini adalah lima peninggalan Suku Inca yang masih bisa disaksikan hingga sekarang.
Moray
Moray terletak di Peru, 50 km barat laut kota Cuszo, di ketinggian 3500 meter di atas permukaan laut (dpl). Diduga digunakan sebagai laboratorium bagi Bangsa Inca untuk mempelajar efek iklim terhadap tanaman mereka.
Perbedaan suhu antara bagian paling puncak dan bagian paling dalam, sekitar 15 derajat Celsius. Sedangkan beda ketinggian antara bagian paling atas dengan bagian paling rendah adalah 150 meter.
Winay Wayna
“Tetap Muda” adalah arti dari nama situs ini, dalam bahasa Quechua. Winay Wayna terletak di antara jalan yang menghubungkan situs Inca (Inca Trail), dan dibangun di punggung bukit menghadap Sungai Urubamba.
Situs Winay Wayna terbagi atas 2 kompleks, yaitu rumah atas dan rumah bawah, yang dihubungkan oleh struktur tangga berjenjang dan air mancur. Selain rumah, dapat dilihat pula area pertanian berupa teras-teras.
Coricancha
Coricancha terletak di Cuzco. Dalam bahasa Quechua, berarti “Inti Kancha” (Kuil Matahari), yang menjadi kuil terpenting bagi kerajaan Inca pada masa itu. Dahulu, dinding dan lantai kuil ini dilapisi emas. Sayangnya, seperti bangunan-bangunan Inca yang lain, mengalami penjarahan para Conquistador (Spanyol).
Kuil itu lalu dihancurkan, dan diganti menjadi gereja Santo Domingo. Meski akhirnya rusak karena gempa bumi, namun dinding batunya, yang dibangun oleh bangsa Inca, tetap berdiri sampai kini.
Llactapata
Situs Llactapata berada di ketinggian 2.840 meter, dan berarti “Kota Tinggi”, dan terletak di daerah Quechua, sebelah barat Machu Picchu.
Terdiri atas lusinan rumah dan tempat peristirahatan, juga kuil dalam perjalanan menuju Macchu Picchu. Llactapata kemungkinan mempunyai peran astronomikal penting dalam dua festival utama dalam kebudayaan Bangsa Inca, yaitu festival solstices (titik balik matahari) dan festival equinox (matahari tepat di atas khatulistiwa).
Isla del Sol
Isla del Sol atau Pulau Matahari terletak di selatan danau Titicaca, merupakan pulau berbukit dan bebatuan. Menurut legenda Bangsa Inca, inilah daratan pertama yang muncul setelah banjir besar mulai surut, dan Matahari muncul kembali di pulau untuk menerangi langit.
Untuk menghormati putra Matahari, Bangsa Inca membangun beberapa kuil pemujaan di pulau tersebut. Ada sebuah kuil, batu suci, dan sebuah bangunan mirip labirin, yang disebut Chicana.
Baca juga: Cuma 38 Menit, Inilah Perang Tersingkat Sepanjang Sejarah