Panduan Aman Melakukan Pengereman Motor di Jalan Berpasir

Naviri Magazine - Tidak semua jalan raya beraspal halus, karena nyatanya di beberapa tempat kadang kita menemukan jalanan yang masih belum rata atau tidak beraspal. Jalanan yang tidak rata itu bisa berupa jalan yang penuh tonjolan batu, sampai jalanan yang berpasir.

Jalanan yang berpasir mungkin tampak rata, tapi sebenarnya berbahaya. Pasalnya, pasir menjadikan ban-ban motor sulit mencengkeram jalanan, sehingga motor rentan tergelincir.

Jalanan yang berpasir memerlukan teknik berkendara yang berbeda, terutama jika kita bicara soal pengeraman. Salah melakukan pengereman di jalanan yang tidak rata, bisa membuat rem mengunci, yang bisa membuat pengendara terpental.

Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting, Jusri Pulubuhu, menjelaskan, melakukan pengereman harus terlebih dahulu memperhatikan keadaan sekeliling.

"Pada intinya, ngerem tidak boleh di obstacle. Obstacle itu rintangan, seperti lubang di jalanan, tikungan, tanjakan, turunan, ataupun permukaan berair," jelas Jusri.

Dengan memperhatikan jalanan di depan, kita akan menyadari keberadaan obstacle, dan melakukan pengereaman sebelumnya.

Menjaga laju kecepatan kendaraan pada tingkat tertentu dapat mempermudah kontrol kendaraan ketika menghadapi rintangan ini.

Lalu bagaimana dengan jalanan berpasir, yang biasanya menghampar panjang?

Jusri mengatakan, pengereman di atas pasir harus dilakukan dengan halus secara bertahap. Hal ini penting, karena jika pengereman dilakukan secara kasar, risiko roda selip semakin besar. Oleh sebab itu, pengereman mendadak alias hard braking harus dihindari.

Namun, seandainya terpaksa perlu melakukan pengereman darurat, Jusri menyarankan untuk mengocok tuas rem.

"Pengeremannya jangan hanya satu kali tarikan dalam-dalam. Kalau seperti itu, roda akan gampang terkunci. Kalau terkunci, kemudian akan disusul dengan rem blong dan jatuh," jelas Jusri.

Baca juga: Panduan Aman Menggunakan Rem Depan dan Rem Belakang Motor