Panduan Aman dan Nyaman Saat Berkendara Jarak Jauh
https://www.naviri.org/2018/12/panduan-aman-dan-nyaman-saat-berkendara.html
Naviri Magazine - Mengendarai mobil, apalagi untuk jarak jauh, membutuhkan kondisi fisik yang prima, agar dapat berkendara dengan waspada dan tidak cepat lelah. Hal ini penting, karena keselamatan dalam berkendara terkait dengan kondisi kesehatan si pengendara.
Selain butuh kondisi tubuh dan kendaraan yang prima, perilaku selama berkendara untuk mendukung kenyamanan saat di perjalanan juga dibutuhkan.
Posisi berkendara sangat mempengaruhi kenyamanan. Tak cuma itu, aspek ini pula yang sangat mempengaruhi kemampuan konsentrasi saat berkendara, dan bisa membuat kamu tidak mudah lelah.
BMW driver trainer, Gerry Nasution, menjelaskan, setidaknya ada beberapa posisi berkendara yang wajib diatur sebelum berpergian menggunakan mobil.
Pertama, atur ketinggian jok (bila tersedia) sehingga posisi berkendara memungkinkan visibilitas ke segala arah tidak terganggu. Dalam artian, posisi tidak terlalu rendah, sehingga terhalang oleh lingkar kemudi dan dashboard.
“Cara terbaik mengukurnya itu satu telapak tangan atas kepala dengan plafon mobil, jadi masih ada space bila melibas jalan yang bumpy,” jelas Gerry di sela-sela pemaparan BMW Driving Experience.
Kedua, atur sliding jok untuk membentuk sudut kaki yang ideal untuk gerak bebas dan power yang lebih besar saat menginjak pedal gas, rem, maupun kopling.
“Power kita buat injak rem lebih besar kalau kaki nekuk. Selain itu, bila terlalu lurus, kaki akan susah berpindah dari pedal gas ke rem,” katanya.
Selanjutnya, atur posisi reclining atau sandaran punggung. Back rest (sandaran punggung) merupakan salah satu bagian mobil yang menyentuh langsung dengan badan, berfungsi melindungi tulang punggung, juga menyangga badan tetap stabil. Untuk itu, atur sedemikian rupa, agar tidak terlalu rebah.
“Atur sandaran punggung agak tegak. Posisi yang rebah akan membuat cepat lelah, posisi yang tegak juga memaksimalkan alertness yang lebih tinggi, ketimbang posisi rebah,” ujarnya.
Keempat, bila tersedia pengaturan setir, atur setir dengan pengaturan tilt dan teleskopik, untuk meningkatkan kenyamanan berkendara. Juga, genggam setir dengan posisi jam 3-9 untuk manuver setir yang baik.
“Atur setir yang membentuk sudut siku untuk respons yang cepat juga biar enggak cepat lelah, jangan sampai posisinya lurus karena akan sulit bermanuver,” jelasnya.
Setelahnya, atur ketinggian penyangga kepala atau head rest, yang berfungsi melindungi kepala sebagai komponen lain pada mobil yang bersentuhan langsung dengan tubuh.
“Atur head rest setingi mungkin, karena head rest melindungi kepala menyeluruh, yang bekerja pada saat impact serta melindungi leher juga. Semakin banyak daerah kepala yang ter-cover, semakin bagus,” jelas Gerry.
Kelima, gunakan sabuk pengaman, dan pastikan sudah terpasang dengan baik. Caranya, setelah memasang kancingnya, tarik sabuk tersebut untuk memastikannya tidak terlepas. Karena sabuk keselamatan akan bekerja bila ada tension atau tegangan. Untuk itu, selalu pastikan sabuk pengaman selalu bekerja.
Baca juga: Apakah Sepeda Motor Baru Bisa Langsung Digeber di Jalanan?