Diam-diam, Negara Mengalami Kerugian Akibat Obesitas
https://www.naviri.org/2018/12/negara-mengalami-kerugian-akibat-obesitas.html
Naviri Magazine - Kedengarannya mungkin tidak enak, bahwa obesitas tidak hanya membuat penderitanya tidak nyaman akibat berat badan berlebih, namun juga berpotensi merugikan perekonomian suatu negara.
Di Indonesia, orang dewasa pada usia produktif dengan obesitas berpotensi merugikan ekonomi. Riset perhitungan itu dilakukan oleh tiga orang peneliti dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (Fema) Institut Pertanian Bogor (IPB), yaitu Drajat Martianto, Arnati Wulansari, dan Yayuk Farida Baliwati, pada tahun 2017.
Penelitian itu mengukur kerugian ekonomi dengan menghitung biaya perawatan kesehatan, nilai ekonomi produktivitas yang hilang akibat kematian, dan nilai ekonomi produktivitas akibat ketidakhadiran kerja.
Hasilnya cukup mengejutkan. Kerugian akibat biaya perawatan kesehatan diperkirakan Rp56,487 miliar per tahun, kerugian akibat nilai ekonomi produktivitas yang hilang Rp1,597 miliar per tahun, dan kerugian nilai ekonomi produktivitas yang hilang akibat ketidakhadiran kerja sebesar Rp20,394 miliar per tahun. Totalnya mencapai Rp78,478 miliar per tahun.
“Maka dari itu, penting bagi pemerintah untuk dapat membuat kebijakan yang bersifat promotif sejak dini, di antaranya dengan memasukkan pendidikan gizi dalam kurikulum sekolah, dan adanya regulasi disertai dengan fasilitas yang mendukung gaya hidup sehat,” kata Drajat Martianto.
Sebelum pemerintah Indonesia membuah regulasi semacam itu, baiknya memulai aktivitas fisik yang bisa meminimalisasi kematian. Bersih-bersih rumah bisa menjadi salah satu cara paling efektif. Aktivitas itu mendatangkan dua keuntungan: rumah bersih dan membantu kesehatan serta berat badan.