Muka Pria Ini Berubah Drastis Setelah Transplantasi Wajah
https://www.naviri.org/2018/12/muka-pria-ini-berubah-drastis-setelah-transplantasi.html
Naviri Magazine - Kita patut bersyukur dengan teknologi kedokteran yang semakin canggih, yang memungkinkan pasien mengalami “keajaiban” yang sepertinya sulit diperoleh pada masa lalu. Salah satu keajaiban itu adalah transplantasi wajah.
Pada Juni 2016, seorang pria asal Yuba, California, menderita luka parah akibat tembakan di wajah. Kejadian tersebut menyebabkan wajah pria yang bernama Cameron Underwood itu rusak dan kehilangan bentuk.
Upaya rekonstruksi wajah sudah pernah dilakukan, tapi wajah Cameron tetap tidak memiliki hidung, rahang bawah, dan hanya memiliki satu gigi.
Sampai akhirnya, harapan datang ketikan NYU Langone Health melakukan transplantasi wajah pada Cameron. Tim yang dipimpin oleh Dr. Eduardo Rodriguez itu mencari donor wajah yang cocok untuk Cameron. Butuh waktu enam bulan, hingga akhirnya mereka menemukan wajah yang bisa didonorkan pada Cameron.
Wajah tersebut didonasikan oleh William Fisher, pria dari Manhattan yang berusia 23 tahun, yang merupakan mahasiswa di John Hopkins University. Fisher telah mendaftarkan diri untuk menjadi pendonor sejak sebelum kematiannya. Dengan izin dari ibu Fisher, wajah Fisher pun dibawa ke Langone, dan operasi dilakukan pada 5 Januari 2018.
Dr. Bruce Gelb dan rekan-rekannya melakukan operasi pada muka Cameron, dengan dibantu oleh teknologi canggih. Mesin pemindai intraoperatif CAT dan sistem peralatan dengan sistem navigasi digunakan untuk mencapai kesesuaian antara tulang donor dan pasien, dan untuk menanam pelat dan sekrup penahan.
Secara total, Cameron menerima tulang rahang atas dan rahang bawah Fisher, lalu 32 giginya, palatum (atap mulut), dasar mulut, kelopak mata bagian bawah, pipi, hidung, dan bagian saluran hidung.
Cameron keluar dari rumah sakit pada 16 Februari 2018, beberapa minggu lebih awal dari rencana. Ia menjalani terapi fisik, rehabilitasi, dan terapi bicara, hingga akhirnya ia dan keluarga dapat kembali ke Yuba pada 29 Maret 2018.
“Kami sangat senang karena Cameron dapat menerima transplantasi ini dengan baik,” kata Gelb dilansir IFL Science.
“Tim kami telah membuat protokol baru untuk mencari donor yang cocok untuk pasien, dan prosedur untuk menekan kekebalan tubuh yang kami yakini akan memberikan hasil terbaik untuk pasien kami, karena risiko penolakan terhadap organ yang didonorkan dan keracunan dapat dikurangi.”
Kini, setelah hampir setahun, Cameron dilaporkan dalam keadaan sehat, dan dikabarkan akan terus mengonsumsi obat untuk mencegah kekebalan tubuhnya menolak wajah yang didonorkan.
Pada 17 Oktober, Cameron bahkan sempat mengunjungi Sally, ibu Fisher, untuk pertama kalinya.
Baca juga: Seminggu Bermain Ponsel, Jari Perempuan Ini Tak Bisa Digerakkan