Misteri Kematian Adolf Hitler yang Tak Juga Terjawab
https://www.naviri.org/2018/12/misteri-kematian-adolf-hitler.html
Naviri Magazine - Adolf Hitler dinyatakan tewas di ujung Pperang Dunia II, ketika Uni Soviet menduduki Jerman.
Pada waktu itu, sebagaimana tertulis sejarah, Adolf Hitler dan istrinya, serta beberapa orang kepercayaannya, bersembunyi di sebuah bunker. Ketika akhirnya pasukannya kalah perang, Adolf Hitler dan istrinya memutuskan untuk bunuh diri. Adolf Hitler menembak dirinya sendiri, sementara istrinya meminum racun sianida.
Tetapi, hasil otopsi pihak Amerika pada tengkorak Hitler menemukan bahwa ternyata tengkorak tersebut adalah milik seorang wanita. Jadi, di manakah sebenarnya keberadaan Hitler setelah jatuhnya Berlin di tangan sekutu?
Beberapa versi kematian Hitler
Versi yang paling populer menyebutkan bahwa Hitler tewas bunuh diri dengan cara menembak dirinya sendiri dan minum racun sianida pada 30 April 1945, saat Jerman diduduki Uni Soviet.
Meski begitu, sejumlah ahli sejarah ragu Hitler menembak dirinya, dan menduga hal itu hanyalah propaganda Nazi untuk menjadikan Hitler sebagai pahlawan.
Namun, lubang pada potongan tengkorak itu tampak menguatkan argumen tersebut, ketika tengkorak itu dipamerkan di Moskow tahun 2000. Bagaimana dan kapan Hitler meninggal, sekarang masih diselimuti misteri.
Dapat dijumpai penjelasan tentang penyebab dan kapan Hitler mati, dari beberapa versi. Ada kematian versi Jerman, versi Rusia, dan versi para peneliti atau ilmuwan.
Versi Jerman, seperti yang diceritakan oleh Flegel, salah satu perawat Hitler, dan petinggi Nazi lain saat di dalam bunker.
Versi Rusia, yang dinyatakan oleh seorang pejabat tinggi dinas rahasia Rusia, KGB, yang mengklaim bahwa Adolf Hitler mengakhiri hidupnya tidak dengan menembak diri sendiri, tetapi dengan meminum racun sianida.
Seperti yang dinyatakan oleh Letnan Jenderal Vasily Khristoforov, staf arsip untuk dinas keamanan FSB Rusia, “Paramedis militer Uni Soviet kala itu telah memastikan bahwa Hitler dan Eva Braun tewas setelah minim racun sianida, pada 30 April 1945.”
Terakhir adalah menurut pendapat umum, dalam hal ini diwakili oleh para ilmuwan. Sudah lama, sebenarnya, para ilmuwan dan ahli sejarah menyatakan bahwa potongan tengkorak yang telah diambil dari bunker Hitler oleh tentara Rusia, dan selama ini disimpan intelijen Soviet, akan menjadi bukti yang meyakinkan bahwa Hitler dan istrinya menembak diri hingga tewas dan setelah minum sianida pada 30 April 1945.
Akhirnya dilakukan analisis DNA terhadap potongan tengkorak itu oleh peneliti Amerika. “Kami tahu tengkorak itu berhubungan dengan seorang perempuan berusia antara 20 dan 40 tahun,” kata ahli arkelogi, Nick Bellantoni, dari Universitas Connecticut, AS, dikutip dari Dailymail.
“Tulang itu kelihatan sangat tipis, tulang tengkorak laki-laki cenderung lebih kuat. Dan persambungan di mana lempengan tengkorak itu menyatu tampak berhubungan dengan seseorang, yang berusia kurang dari 40 tahun. Hitler pada April 1945 berusia 56 tahun,” lanjutnya.
Dengan adanya hasil tes DNA tersebut, berarti sejarah kematian Hitler menjadi misteri kembali, dan para ahli teori konspirasi harus memikirkan kembali kemungkinan-kemungkinan lain tentang kematian Hitler, seperti mungkin saja Hitler tidak mati dalam bunker.
Baca juga: Kisah Kematian Malcolm X, Pejuang Kulit Hitam Amerika