Misteri Harta Karun Nabi Sulaiman, dan Tipuan Jin Jahat
https://www.naviri.org/2018/12/misteri-harta-karun-nabi-sulaiman.html
Naviri Magazine - Nabi Sulaiman terkenal sebagai sosok yang bijaksana sekaligus kaya-raya. Pada zamannya, kerajaan Nabi Sulaiman adalah kerajaan yang subur makmur, sementara istananya luar biasa megah. Setelah Nabi Sulaiman wafat, tidak ada orang yang mewarisi kekayaannya. Orang-orang pun bertanya-tanya, ke mana harta kekayaan Nabi Sulaiman?
Suatu hari, muncul seseorang yang menyebarkan desas-desus. Ia mengaku mengetahui lokasi harta karun Nabi Sulaiman. “Maukah aku tunjukkan kepada kalian lokasi harta karun yang belum pernah kalian ketahui?”
Penduduk yang terdiri dari Bani Israil itu pun begitu semangat untuk mengetahuinya. “Di manakah itu?” tanya mereka, membayangkan harta Nabi Sulaiman yang melimpah ruah.
Orang itu menjawab, “Harta karun itu ada di bawah bekas singgasana Nabi Sulaiman. Galilah di sana!”
Bani Israil pun berbondong-bondong membawa peralatan, menuju sisa-sisa istana Nabi Sulaiman. Mulailah dilakukan penggalian tanah di bawah singgasana sang nabi yang teramat besar dan megah. Semua orang menggali dengan tamak.
“Bantulah kami menggali,” ujar seorang Bani Israil kepada orang yang memberi informasi.
“Tidak. Aku melihat saja. Aku tak akan pergi ke mana-mana. Jika kalian tak menemukannya, kalian boleh membunuhku,” ujarnya, enggan mendekati lokasi penggalian harta karun Nabi Sulaiman. Ia ketakutan mendekatinya, karena orang itu sebenarnya jin jahat yang menjelma jadi manusia. Jika ia mendekati harta karun itu, maka ia akan hangus terbakar seketika.
Informasi yang diberikan jin itu pun ternyata benar, karena ia memang telah hidup lama, dan mengalami masa-masa menjadi tentara Nabi Sulaiman. Informasi itu pun diberikan kepada Bani Israil bukan tanpa alasan. Ada rencana jahat dibaliknya.
Sebuah peti ditemukan dari penggalian tersebut. Namun, saat peti dibuka, Bani Israil kecewa, karena isinya bukan harta, melainkan lembaran-lembaran usang. Dari sinilah rencana jahat jin tadi dimulai.
“Ternyata Nabi Sulaiman adalah tukang sihir!” ujar jin yang menjelma manusia.
“Apa maksudmu nabi kami adalah tukang sihir?” tanya Bani Israil tak percaya. Namun, setelah melihat isi lembaran tersebut, ternyata isinya adalah ilmu sihir.
“Kitab sihir itu disembunyikan untuk mengendalikan kalian!” ujar jin itu lagi.
Bani Israil yang memiliki keimanan lemah pun lekas percaya. Mereka terpedaya dengan rencana jin. Dengan mudah, mereka percaya dan menuduh nabi mereka sebagai tukang sihir.
Saat itu, sempat muncul beberapa orang saleh yang menyanggahnya. “Sungguh Nabi Sulaiman bukanlah tukang sihir.” Namun, mereka tak didengar sedikit pun.
Bani Israil kemudian menyebarkan ke seluruh penjuru negeri, tentang penemuan kitab sihir di bawah singgasana sang nabi. Mereka pun meyakini bahwa Nabi Sulaiman hanyalah tukang sihir yang mengaku nabi. Tak hanya itu, kitab sihir harta karun itu kemudian mulai tersebar dan dipraktekkan banyak orang. Hingga merajalela para tukang sihir, dan menyebabkan kekacauan masyarakat yang mengerikan.
Sementara jin jahat tertawa melihat kedunguan Bani Israil. Rencananya berhasil. Bani Israil tak lagi mengimani Nabi Sulaiman. Seluruh ajaran sang nabi dilupakan. Sebagai gantinya, sihir dan syirik merajalela.
Padahal, kitab sihir tersebut bukan milik Nabi Sulaiman. Peti itu bukan harta karun, melainkan barang yang disegel dan disembunyikan agar tak disalahgunakan. Saat Nabi Sulaiman masih hidup, banyak sekali dukun yang berkawan dengan jin. Mereka memperoleh informasi gaib dari para jin yang mencuri berita langit.
Jin-jin jahat tersebut mencuri dengar kabar dari langit, perihal masa depan manusia. Berita langit itu kemudian dikabarkan kepada para tukang sihir dan dukun. Satu berita langit dibuat menjadi 70 kabar rekayasa. Dari situlah kemudian tersebar lembaran atau kitab-kitab tentang sihir dan ramalan.
Nabi Sulaiman pun mengambil tindakan. Disitanya seluruh kitab sihir yang tersebar di tengah masyarakat. Setelah terkumpul seluruhnya, lembaran-lembaran syirik itu dipendam di bawah singgasananya. Tidak ada yang tahu lokasi tersebut, kecuali Nabi Sulaiman, orang kepercayaannya, dan para jin.
Jin tak dapat mendekatinya, karena mereka akan terbakar jika mengambilnya. Karena itulah mereka menunggu waktu yang pas untuk mengungkap informasi harta karun sihir tersebut kepada Bani Israil. Yakni ketika Nabi Sulaiman, seluruh orang kepercayaannya, dan orang-orang beriman, telah tiada. Rencana jin jahat pun berhasil. Mereka dengan mudah mengelabui Bani Israil.
Tentang rencana jahat ini, Allah mengungkapkannya di dalam Al Qur’an. Allah berfirman, “Dan mereka (Bani Israil) mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan (kitab sihir) pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setanlah yang kafir (mengerjakan sihir).” (QS. Al Baqarah: 102).
Baca juga: Misteri Patung-patung Raksasa Buatan Alien di Pulau Paskah