Misteri Baba Vanga, Peramal Legendaris di Dunia Modern
https://www.naviri.org/2018/12/misteri-baba-vanga-peramal-legendaris.html
Naviri Magazine - Setiap zaman memiliki sosok yang dikenal sebagai peramal, begitu pula pada masa modern. Jika di masa lalu ada peramal terkenal bernama Nostradamus, di abad modern ada peramal yang sama legendaris bernama Baba Vanga.
Baba Vanga lahir pada 31 Januari 1911 di Strumica, yang kini masuk bagian Republik Makedonia. Menurut cerita turun temurun, Vanga menjalani kehidupan biasa sampai usia 12 tahun. Setelah itu, ia kehilangan kemampuan penglihatannya, saat badai pasir menghantam tubuhnya.
Sosoknya kemudian dikenal luas sebagai peramal di kampung halamannya dan di kawasan Balkan. Hampir setiap tahun, ramalan Baba Vanga terus muncul dengan menyajikan prediksi peristiwa besar yang bakal terjadi di dunia.
Masalahnya, prediksi tersebut sulit diverifikasi, terkait apakah benar Baba Vanga pernah menubuatkan hal tersebut semasa ia hidup. Terlebih, Baba Vanga tidak pernah membikin catatan tertulis soal ramalannya.
Sulit mencari bukti-bukti rujukan teks yang memuat ramalan Baba Vanga, bahkan ketika ia masih hidup sekalipun.
Judith Joyce, dalam buku berjudul The Weiser Field Guide to the Paranormal: Abductions, Apparitions, ESP, Synchronicity, and More Unexplained Phenomena from Other Realms (2011), menjelaskan bagaimana Baba Vanga meramal.
Vanga tidak pernah menulis buku. Kemampuan dan nubuatnya banyak ditulis oleh orang lain yang pernah mendatanginya. Ia mengklaim mendapat informasi masa depan dari wujud yang tak kasat mata, dan mengatakan soal peristiwa masa depan.
Jika seseorang berdiri di depannya, Vanga dapat melihat kehidupan pribadinya dari awal sampai akhir. Pengunjung yang datang kepadanya kerap dimintai gula batu yang ia gunakan sebagai kristal untuk memfokuskan energi dan menerima informasi.
Selama Perang Dunia Kedua, banyak orang berbondong-bondong mendatangi Vanga untuk menanyakan perihal keberadaan mayat yang tewas bertempur. Raja Boris III dari Bulgaria pernah mendatangi Vanga untuk berkonsultasi pada 8 April 1942. Rumornya, pemimpin Soviet, Leonid Brezhnev, pernah pula mendatangi Vanga untuk berkonsultasi.
Dilansir dari The Washington Post, Baba Vanga semakin populer saat ramalannya mengenai tenggelamnya kapal Rusia terbukti. Pada tahun 2000, kapal selam nuklir Rusia bernama Kursk tenggelam dan menewaskan semua awak di dalamnya.
Ramalan Vanga soal Rusia dan Putin, yang bakal mendominasi dunia saat diwawancarai penulis Valentin Sidorov pada 1979, juga membikin sejumlah nasionalis Rusia sumringah.
Sejak itu, para penggemar Baba Vanga di Rusia makin antusias mencari-cari omongan terkait ramalan, dan mencocokkan dengan beberapa peristiwa.
Namun tidak semua ramalan yang diduga berasal dari omongan Vanga terbukti terjadi. Pada 2018 misalnya, nubuat tentang penemuan ilmiah besar-besaran berupa energi baru di planet Venus tidak terbukti. Ada pula kabar bahwa ramalan soal Venus itu untuk tahun 2028 mendatang, dan makin menambah kebingungan.
Menurut Elana Glowatz, yang menulis untuk International Business Times (IBT), fenomena mempercayai atau mencari bukti kebenaran ramalan ini mirip dengan apa yang disebut sebagai Efek Forer atau Efek Barnum: fenomena psikologis ketika seseorang menganggap akurat informasi tentang diri mereka sendiri.
Seorang yang terkena efek Barnum percaya bahwa informasi itu khusus untuk diri sendiri, padahal itu adalah hal umum dan sangat mungkin cocok bagi orang lain. Akibatnya, orang tersebut mempercayai ramalan horoskop, paranormal, dan sejenis yang dianggap akurat. Dengan efek ini pula, orang cenderung mengingat prediksi atau ramalan yang dirasa dapat ditasfirkan sebagai kebenaran di peristiwa masa kini.
Ramalan Vanga pun banyak yang tak terbukti. Misalkan ketika ada ramalan Barack Obama akan menjadi presiden Amerika Serikat yang terakhir, adanya Perang Dunia Ketiga pada 2010, atau muslim akan menginvasi Eropa dan mengosongkan benua pada 2016.
Baca juga: George Washington, Pendiri dan Presiden Pertama Amerika Serikat