Panduan Aman Saat Mengendarai Mobil di Jalan Tergenang Air
https://www.naviri.org/2018/12/mengendarai-mobil-di-jalan-tergenang-air.html
Naviri Magazine - Saat musim hujan, beberapa ruas jalan ada yang sampai tergenang air. Kondisi itu bisa berbahaya, khususnya kalau di bagian yang tergenang terdapat lubang jalan. Lubang-lubang itu jadi tak terlihat, kaerena tertutup genangan air. Selain itu, melewati jalan yang digenangi air bisa membuat ban mobil mengalami selip atau tergelincir.
Menurut pendiri serta instruktur Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC), Jusri Pulubuhu, genangan air akan membuat daya cengkeram ban sedikit berkurang, karena terjadinya aquaplaning.
"Hydroplaning maupun aquaplaning sama. Secara terminologi kasus yang sama ketika permukaan ban mengambang atau lepas traksinya dari permukaan jalan, sehingga mobil bisa selip atau mengalami understreer, dan umumnya terjadi pada roda depan," ujar Jusri.
Menurutnya, kondisi tersebut medorong jarak pengereman perlu lebih lama dan lebih panjang. Sebab, kurangnya daya cengkeram tapak ban pada permukaan jalan membuat hilangnya kendali kendaraan.
Aquaplaning dapat diartikan sebagai kondisi saat tekanan air terakumulasi di depan ban kendaraan. Selanjutnya yang terjadi adalah tapak ban akan terangkat atau tidak menempel pada permukaan jalan. Sehingga, saat pengemudi membelokan setirnya, yang terjadi adalah kendaraan tetap berjalan lurus, karena ban kehilangan traksi. Kurang lebih seperti itu penjelasan sederhananya.
Ada tiga aspek utama yang meningkatkan terjadinya aquaplaning. Pertama, kecepatan kendaraan yang tinggi saat melibas genangan air. Kedua, alur ban yang tidak tebal, sehingga kurang mampu memecah air. Dan yang terakhir, kedalaman genangan air itu sendiri.
Adapun cara tepat untuk menghindari kondisi aquaplaning adalah selalu memastikan kembangan ban mampu memecah genangan air. Ini artinya, tapak ban harus selalu dalam keadaan tebal alias belum menyentuh thread wear indicator (TWI) atau indikator keausan ban.
Selanjutnya, saat berkendara, segera lakukan perlambatan apabila melihat genangan air. Hal ini bertujuan untuk menghindari tekanan air yang besar di depan ban, karena kedalaman genangan yang tidak diketahui. Sehingga aquaplaning bisa diminimalisir, dan berkendara secara aman dapat dioptimalkan.
Hal lain yang dapat dilakukan adalah tidak melakukan pengereman mendadak secara keras atau hard braking, karena permukaan jalan yang basah menyebabkan ban kehilangan traksi saat melakukan pengereman. Serta terakhir, hindari menikung secara mendadak atau cepat, karena akan membuat kendaraan tergelincir.
Baca juga: Panduan Aman Melakukan Pengereman Motor di Jalan Berpasir