Mengapa Orang Tidak Suka Melihat Iklan Digital di Internet?
https://www.naviri.org/2018/12/mengapa-orang-tidak-suka-melihat-iklan.html
Naviri Magazine - Media dan iklan adalah dua hal yang nyaris tak terpisahkan, begitu pula dengan media online di internet. Situs-situs berita, misalnya, memasang iklan sebagai pemasukan bagi perusahaan mereka. Iklan dibutuhkan, agar mereka dapat terus membiayai operasional situs yang mereka kelola.
Sayangnya, rata-rata pengguna internet tidak suka iklan digital yang mereka temui saat berselancar di dunia maya. Karena kenyataan itu pula, banyak pengguna internet yang sampai memasang aplikasi khusus untuk memblokir iklan. Kenapa banyak pengguna internet yang tidak suka iklan digital?
Survei yang dilakukan pada lebih dari 1.000 orang dewasa di AS, menemukan bahwa para responden merasa terganggu saat bertemu iklan di internet.
Sebanyak 45 persen responden mengaku terganggu ketika bertemu iklan di media sosial, 36 persen merasa terganggu saat bertemu iklan di situs retail atau jual-beli, dan 34 persen merasa terganggu saat melihat iklan di situs berita.
Lebih dari setengah, sekitar 51 persen, responden mempercayai bahwa situs-situs online harus memiliki jumlah iklan yang lebih sedikit.
Sebanyak 44 persen responden mengatakan jumlah maksimal iklan di situs adalah dua. Sementara iklan pop-up yang menghalangi konten dianggap menyebalkan oleh 57 persen peserta, dan 50 persen mengaku sebal dengan iklan yang menutupi seluruh layar.
Survei juga menemukan bahwa 42 persen responden merasa terganggu oleh iklan pop-up saat sedang berbelanja di internet. Jumlah yang sama juga mengungkapkan kekecewaan mereka dengan situs retail yang lambat.
Bahkan survei menemukan bahwa iklan-iklan yang mempengaruhi performa situs atau aplikasi, juga mempengaruhi para peserta untuk mengunjunginya.
Sebanyak 48 persen peserta survei mengatakan bahwa mereka akan meninggalkan situs atau aplikasi jika terjadi crash, dan 36 persen mengaku bahwa mereka tidak akan kembali mengunjungi situs atau aplikasi jika crash terjadi. Bahkan ada yang mengaku akan menggunakan situs atau aplikasi pesaingnya.
Baca juga: Gara-gara Pasang Iklan, WhatsApp Terancam Ditinggalkan Pengguna