Legenda Gempa Bumi Dalam Kepercayaan Masyarakat Nias
https://www.naviri.org/2018/12/legenda-gempa-bumi-dalam-kepercayaan-nias.html
Naviri Magazine - Menurut kepercayaan penduduk di Kepulauan Nias, gempa bumi diakibatkan oleh kemarahan dewa-dewa yang menguasai dunia bawah tanah. Kemurkaan yang pada akhirnya membuat bumi berguncang ini konon dikarenakan penduduk setempat banyak yang melanggar aturan dan norma-norma.
Tradisi lisan yang berbentuk syair menceritakan tentang seorang putra Sirao yang tugasnya menopang Pulau Nias, bernama Bauwadanohia atau Simayamayarao, atau disebut juga Lature Dano.
Diceritakan bahwa agar Pulau Nias tak tercerai-berai dan tetap stabil, Sirao menugaskan anaknya, yang bernama Bauwadanohia, untuk menopang tanah Kepulauan Nias.
Dalam melaksanakan tugasnya, untuk membuat Pulau Nias lebih kokoh lagi, sang Sirao pun menugaskan anaknya yang lain, yakni Lasorogae Sitolu Daha atau Lasorogae Sidua Demo. Oleh kedua dewa inilah, Kepulauan Nias ditopang hingga kokoh dan stabil.
Tapi, ada kalanya kedua dewa ini murka dan mengguncang-guncangkan bumi, hingga menyebabkan gempa bumi, atau dalam masyarakat Nias disebut duru dano, bila ulah manusia yang mendiami pulau sudah keterlaluan dan tak lagi mengindahkan aturan-aturan.
Maka dari itu, bila terjadi gempa bumi, penduduk di Kepulauan Nias pun berseru, “Biha Tua! Biha Tua! Biha Tua!” Yang kalau diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti, “Sudah kek! Sudah kek! Sudah kek!” untuk meredam kemurkaan kedua dewa itu.
Baca juga: Legenda Gempa Bumi Dalam Kepercayaan Masyarakat Bali