Wow, Kotoran Gajah Bisa Menjadi Bahan Pembuat Kertas
https://www.naviri.org/2018/12/kotoran-gajah-bisa-menjadi-bahan-pembuat-kertas.html
Naviri Magazine - Tahu tidak, di India ada perusahaan bernama Haathi Chaap, yang mengubah kotoran gajah menjadi bahan pembuat kertas. Ide aneh namun cemerlang itu berawal dari Vijendra Shekhawat, sang pemilik perusahaan, ketika ia berkunjung ke Benteng Amber di pinggiran Jaipur, India.
Di sana ia menyaksikan populasi gajah yang sangat banyak, begitu pula kotorannya. Menyaksikan itu, Vijendra Shekhawat mulai memikirkan bagaimana cara mengubah kotoran gajah yang banyak itu dapat dimanfaatkan.
Setelah dipikir-pikir, Vijendra Shekhawat menyadari bahwa kotoran gajah mengandung kadar serat tinggi. Saluran pencernaan gajah tidak dapat mencerna serat dengan baik, sehingga sekitar 40 persen dari semua makanannya berjalan begitu saja tanpa dicerna.
Berdasarkan pemikiran itu, Vijendra Shekhawat menemukan ide untuk menggunakan kotoran gajah sebagai bahan pembuat kertas.
Ide itu direalisasikan, dan cara pengolahannya tak jauh beda dengan pembuatan kertas konvensional. Kotoran itu dihaluskan hingga menjadi bubur, lalu dicetak dan dipanaskan untuk membunuh bakteri.
Dalam proses itu, kadar serat yang tak berguna akan menguap, sedang yang nantinya akan dipakai akan mengering. Dalam proses itu juga diberikan disinfektan agar benar-benar steril dan tak ada lagi bau yang mengganggu.
Kemudian, setelah mengering, bubur kotoran yang telah tercetak diberi air untuk memudahkan proses pemotongan. Lembaran-lembaran itu pun lalu dihaluskan, dirapikan, dan digunakan untuk berbagai keperluan.
Yang menakjubkan, kertas hasil olahan kotoran gajah itu memiliki kualitas tinggi. Kertas-kertas itu pun diubah menjadi aneka kartu ucapan, pigura, blocknotes, pembatas buku, dan berbagai produk stationary lainnya.
Produk paling terkenal yang dihasilkan kertas kotoran gajah itu adalah aneka kartu ucapan, yang diberi merek Shekhawat and Mehra. Kartu ucapan itu diminati di India, dan banyak dikonsumsi di Mumbai, Bangalore, serta Chennai.
Baca juga: Waduh, Capung akan Segera Hilang dari Indonesia