Komentar Para Kritikus dan Penonton untuk Film Aquaman
https://www.naviri.org/2018/12/komentar-untuk-aquaman.html
Naviri Magazine - Film-film tentang superhero kerap menarik perhatian banyak orang, karena memang menyenangkan sebagai tontotan yang menghibur sekaligus memukau. Kini, Aquaman muncul sebagai salah satu film superhero, setelah sebelumnya sempat muncul dalam film Justice League.
Aquaman mulai tayang di bioskop-bioskop di Indonesia sejak Rabu (12/12/2018). Film garapan sutradara James Wan ini merupakan bagian keenam dari DC Extended Universe (DCEU), yang diawali Man of Steel (2013).
Dari lima film DCEU sebelum Aquaman, hanya Wonder Woman (2017) yang dianggap bagus secara universal oleh para kritikus.
Merujuk pada situs pengepul ulasan Rotten Tomatoes, film perempuan superhero itu mendapat rating 93 persen. Sisa film DCEU lainnya dianggap "busuk" dengan nilai lebih rendah dari 60 persen. Bagaimana dengan Aquaman?
Untuk saat ini, tampaknya DC dan Warner Bros bisa bernapas lega. Aquaman mendapat rating 75 persen, dengan nilai rata-rata 6,3 dari 10 poin. Dari 64 ulasan yang masuk sejak Kamis (13/12) dini hari WIB, hanya 16 yang menganggapnya jelek.
"Aquaman menyelam dengan arus menghibur, menghadirkan tontonan pahlawan super bernuansa CGI (computer generated image/pencitraan komputer) yang memberikan aksi energik dan menyenangkan,” tulis Rotten dalam konsensus kritiknya.
"Aquaman tidak sempurna, tapi secara keseluruhan merupakan film petualangan yang menghibur, dan salah satu film terkuat dalam waralaba DCEU yang tidak konsisten," puji Hugh Armitage dari Digital Spy.
Salah satu faktor pendukungnya adalah Momoa. Aktor kekar berotot itu dianggap cocok memerankan Aquaman yang punya moral tinggi tapi kadang konyol dan sembrono.
Dalam dua film DCEU sebelumnya, ia hanya mengucapkan satu-dua kata dan biasanya hanya gurauan. Demikian juga ketika Momoa memerankan Khal Drogo dalam serial Game of Thrones.
"Akhirnya, Aquaman memberi Momoa kesempatan untuk menantang diri sendiri. Di balik gurauan konyolnya, rupanya ada pahlawan rapuh yang pantas untuk dipuja," tulis Armitage.
Matt Singer dari Screencrush setuju. Ia menganggap kekonyolan yang ditampilkan Momoa tetap diperlukan, sebab film ini berisi hal-hal fantastis dan imajinatif seperti orang yang mengendarai kuda laut dan mampu berkomunikasi dengan ikan.
"Bahkan, Momoa mampu menjaga film ini tetap menghibur, ketika film ini berpacu dengan cepat tanpa henti dan melelahkan," tulis Singer tentang film berdurasi 143 menit ini.
Sutradara James Wan juga dapat pujian. Ia berhasil menampilkan porsi aksi konyol tapi menghibur seperti dilakukannya dalam The Conjuring (2013) dan dalam Furious 7 (2015).
Namun, bagian CGI untuk film ini dipertanyakan oleh Mara Reinstein dari US Weekly. Aquaman sudah direncanakan untuk dibuat sejak 2004, tapi saat itu teknologi tak mampu menampilkan dunia bawah air sebagaimana mestinya. "Tapi tetap saja efek CGI oleh sutradara James Wan terlihat palsu," cerca Reinstein.
Sang kritikus juga mencela akting Heard dan Wilson yang dianggap tak cocok memerankan Orm. Para penulis naskah juga disebut kesulitan menampilkan kisah cinta Arthur-Mera. Namun, Reinstein tetap memuji Aquaman.
"Inilah film pertama DC Comics yang menampilkan pahlawan supernya bersenang-senang. Batman, Superman, Suicide Squad, bahkan Wonder Woman yang tercinta saja bertingkah seperti orang yang kesal karena bangkrut, saat menyelamatkan dunia dari kiamat," tulis Reinstein.
Baca juga: Hunter Killer, Kisah Menegangkan Antara Amerika dan Rusia