Kisah Abu Bakar Shiddiq, Orang Pertama yang Masuk Islam di Zaman Nabi

Naviri Magazine - Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Usman Abi Quhafah bin Amir bin Amru bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taym al Quraisy, Abu Bakar Shiddiq Al Atiq. Bakrin/Bakar artinya anak unta. Sedangkan Shiddiq artinya jujur, benar, dan diakui kejujurannya.

Nama Abu Bakar Shiddiq mulai disandangnya ketika peristiwa isra’ mi’raj. Panggilan lain, Atiq, memiliki arti tampan dan atau suka memerdekakan budak. Beliau lahir kurang lebih dua tahun setelah kelahiran Rasulullah SAW.

Pada masa jahiliyah, beliau adalah orang yang paling memahami silsilah atau nasab penduduk Mekkah dan orang-orang Quraisy. Pengetahuan ini salah satu hal yang harus dimiliki golongan cendikiawan pada masa itu. Selain itu, beliau juga seorang pedagang yang sukses. Yang lebih penting lagi, beliau tidak termasuk penyembah berhala, dan tidak pula minum khamar.

Kehidupan setelah Islam 

Abu Bakar Shiddiq adalah orang pertama yang masuk Islam dari golongan lelaki dewasa. Dalam hal ini, iman beliau adalah yang terkokoh, bobotnya sangat berat. Dalam sebuah riwayat dari Imam Hakim, Rasulullah SAW pernah mengatakan, seandainya iman Abu Bakar ditimbang dengan iman semua umat, niscaya iman Abu Bakar lebih berat.

Abu Bakar Shiddiq juga seorang pendakwah yang gigih. Kesadarannya begitu tinggi untuk menyebarkan Islam, sejak beliau masuk Islam. Orang-orang yang berhasil direkrutnya adalah orang-orang yang kelak menjadi pemimpin (kibaril shahabat), bahkan yang dijamin Rasulullah dengan surga. Di antaranya adalah Usman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Zubair bin Awwam, Thalhah bin Ubaydillah, Sa’ad bin Abi Waqqash, dan Abu Ubaydah bin Jarrah.

Tidak cukup sampai di situ, beliau bahkan mengerahkan segala potensinya demi keberhasilan proyek-proyek dakwah Islam. Dua kali beliau tercatat menginfaqkan seluruh hartanya. Yang pertama pada waktu hijrah dari Mekkah ke Madinah, dan yang kedua pada waktu perang Tabuk.

Baca juga: Kisah Lengkap Nabi Muhammad, Sejak Kelahiran Sampai Kematian