Waduh, Jenis-jenis Pekerjaan ini Rawan Memicu Perceraian
https://www.naviri.org/2018/12/jenis-pekerjaan-ini-rawan-perceraian.html
Naviri Magazine - Apa penyebab perceraian? Mungkin jawabannya beragam. Dari masalah ekonomi, ketidakcocokan, sampai adanya orang ketiga. Namun, pernahkah kita mendengar bahwa ternyata perceraian juga bisa disebabkan oleh jenis pekerjaan tertentu?
Sebuah riset menunjukkan adanya hubungan antara jenis pekerjaan tertentu dan risiko perceraian. Riset yang dilakukan oleh Nathan Yau, doktor bidang statistik di University of California, Los Angeles, itu mendapati adanya pekerjaan atau profesi tertentu yang lebih rentan terhadap perceraian dibanding pekerjaan lainnya.
Menggunakan data American Community Survey 2015, Yau menghitung persentase orang Amerika yang bercerai dan mencatat profesinya. Hasilnya ada beberapa profesi yang diyakini rawan terhadap perceraian.
Jika salah satu pasangan memiliki pekerjaan seperti bartender, penyanyi, aktor, penyiar, olahragawan, sekretaris, ilmuwan sosial, dan awak kabin pesawat, rumah tangga mereka memiliki risiko lebih besar untuk berujung pada perceraian. Keterbatasan waktu untuk bertemu dan berkomunikasi menjadi sebab.
Perceraian karena profesi erat kaitannya dengan jam kerja yang tidak teratur, tuntutan untuk bertemu orang baru yang lebih menarik, dan seringnya kontak fisik dengan klien atau rekan kerja, yang ujung-ujungnya berakhir pada perselingkuhan.
Apalagi dengan pekejaan yang harus dijalani jarak jauh alias long distance relationship (LDR). Dinukil Psychologytoday, pekerjaan yang membuat jarak dan waktu terpisah lama, membuat pasangan menjadi sulit bertemu. Hal ini akan membuat hubungan minim keakraban.
Risiko lain adalah ketika jarak semakin jauh dan sulit bertemu, maka semakin besar pula peluang hubungan tersebut akan berakhir.
Menyikapi hasil riset tersebut, psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., yang akrab dipanggil Nina, mengakui pemilihan jenis pekerjaan bisa berpengaruh terhadap kehidupan secara umum, tidak hanya pernikahan.
"Bukan berarti profesi tertentu otomatis mengalami kesulitan pernikahan," kata Nina.
Sebagai contoh, dia menyoal pekerjaan bartender yang dianggap rawan perceraian, karena senantiasa berada dalam lingkungan tempat orang-orang berdandan baik untuk bergaul. Jadi, ada kemungkinan atau peluang ketertarikan terhadap orang lain.
Persoalan lainnya adalah lingkungan bar biasanya penuh dengan minuman beralkohol, yang bisa mempengaruhi kesehatan rumah tangga. "Sedang ada masalah sama pasangan, dia minum. Tersulut sedikit, bisa minta cerai," ucapnya.
Hal senada pun diakui Amy Saunders, seorang pengacara perceraian yang mengatakan pekerjaan bartender membuka peluang mendengarkan masalah orang. Ini bisa membuka pintu perselingkuhan.
Ketika kamu berkeluh kesah mengenai pasanganmu, kesempatan untuk berselingkuh dianggap sebagai sinyal kepada orang yang mendengarkan, alias bartender," katanya dinukil Prevention.
Di sisi lain, pekerjaan ini membuat banyak pasangan tak punya waktu berdua. Hal ini rentan membuat hubungan jadi renggang.
"Sebagian besar bartender tidak bisa pulang sampai pelanggan terakhir pulang, sehingga sulit bagi mereka mengendalikan jadwal. Punya jadwal tidak konsisten seperti ini jadi sulit bikin janji dengan pasangan," kata pengacara perceraian, Allison Maxim.
Ini membuat profesi bertender memiliki tingkat perceraian hingga 52,7 persen. Sedangkan manager gim menduduki posisi teratas dengan persentase 52,9 persen.
Sementara itu, pekerjaan yang dianggap tidak rawan memicu perceraian adalah aktuaris, penulis, analis keuangan, dokter gigi, pekerja keagamaan, pendidik, dan ilmuwan medis.
Baca juga: Pria Harus Punya Modal Minimal 400 Juta untuk Bisa Menikah