Hutan Aokigahara, Tempat Paling Mengerikan di Jepang

Hutan Aokigahara, Tempat Paling Mengerikan di Jepang

Naviri Magazine - Di Jepang, Hutan Aokigahara sudah lama terkenal sebagai tempat yang mengerikan. Pasalnya, di sana banyak orang yang bunuh diri, hingga tempat itu dianggap sebagai hutan untuk bunuh diri. Hutan Aokigahara disebut-sebut banyak orang di dunia, setelah YouTuber terkenal, Logan Paul, membuat video di sana dan mengunggahnya ke YouTube.

Belakangan, hal sama dilakukan oleh YouTuber Indonesia, yang populer dengan nama Qory Gore. Hutan Aokigahara pun kembali ramai disebut-sebut.

Kematian di Aokigahara

“Quietly think once more about your parents, siblings or children.”

“Please don't suffer alone, and first reach out.”

Kalimat-kalimat tersebut dicetak besar-besar dalam papan pengumuman berwarna hitam, bertinta putih, dengan bahasa Jepang. Mereka dipasang di pintu masuk dan jalan-jalan kecil menuju kesunyian Aokigahara dengan maksud mempersuasi orang agar mengurungkan niatnya melakukan bunuh diri.

Aokigahara merupakan hutan yang terletak di kaki Gunung Fuji. Hutan ini hampir tidak memiliki satwa liar, sangat tenang, dan punya sisi mengerikan karena menjadi tempat bunuh diri nomor satu di Jepang. Sejak abad ke-19, banyak orang Jepang datang ke sana membawa kerabatnya yang telah uzur, dan meninggalkan mereka di tempat yang terletak kurang dari 100 mil sebelah barat Tokyo itu.

“Praktik itu disebut ubasete,” tulis laman Aokigahara Forest.

Orang-orang Jepang itu terpaksa membawa kerabatnya karena dijerat kemiskinan, dan tak memiliki biaya untuk memelihara mereka. Selain itu, Jepang juga dikenal dengan praktik bunuh diri terhormat oleh para samurai atau pejuang, yang dinamakan ‘seppuku’ atau biasa dikenal dengan ‘harakiri’, ritual merobek perut dan mengeluarkan usus guna memulihkan nama baik setelah kegagalan tugas.

Hutan Aokigahara populer setelah pada tahun 1960 Seicho Matsumoto menerbitkan novel berjudul Tower of Waves. Novel tersebut menceritakan kisah sepasang kekasih yang bunuh diri di hutan Aokigahara. Penerbitan buku The Complete Manual of Suicide pada 1993 oleh Wataru Tsurumi juga ikut menambah gambaran Aokigahara sebagai tempat sempurna untuk melakukan bunuh diri.

Dari laman yang sama disebutkan jumlah korban yang dikonfirmasi bunuh diri di tempat ini mencapai 105 orang. Naik drastis dibanding tahun sebelumnya, sebanyak 78 orang. Laki-laki menjadi kelompok yang jamak bunuh diri di tempat ini, dengan rentang usia antara 40 sampai 50 tahun.

“Angka bunuh diri untuk pria 35,8 per 100 ribu populasi, sementara perempuan 13,7 per 100 ribu populasi,” ungkap data dari WHO.


Related

World's Fact 7488801110074264637

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item