Memahami Gejala dan Ciri-ciri Turun Berok atau Hernia
https://www.naviri.org/2018/12/gejala-dan-ciri-ciri-turun-berok.html
Naviri Magazine - Pernah mendengar istilah turun berok? Turun berok, sebagaimana namanya, adalah turunnya usus ke bawah perut. Turun berok, atau dalam istilah medis disebut dengan hernia, merupakan kondisi yang tak boleh disepelekan karena bisa menyebabkan matinya usus. Untuk itu, ketahui apa saja ciri-ciri turun berok.
Turun berok adalah kondisi keluarnya organ usus dari tempat yang seharusnya. Penjelasan sederhananya adalah usus melorot lewat lubang locus minoris. Jika ada tekanan besar, maka usus bisa keluar melalui lubang tersebut.
Bila terus dibiarkan, bisa menimbulkan bahaya karena usus yang melorot ini akan terperangkap atau terjepit, hingga mati dan memberikan masalah yang besar.
Pada turun berok yang ringan, usus yang turun bisa masuk lagi ke perut jika dalam posisi tidur. Tapi kalau sudah parah, usus tidak akan bisa masuk lagi ke perut. Sedangkan kalau usus sudah terjepit, maka usus tidak mendapat suplai darah, yang akhirnya mati dan membusuk.
Tak hanya laki-laki yang suka mengangkat beban berat saja yang bisa terkena turun berok, perempuan dan anak-anak pun bisa mengalaminya. Sedangkan turun berok yang banyak dialami oleh olahragawan terutama pesepakbola, disebut dengan sport hernia.
Seperti dikutip dari eMedicinehealth.com, turun berok akan menimbulkan tonjolan pada dinding perut. Tonjolan akan semakin terlihat ketika otot-otot tersebut mengalami pengetatan, sehingga meningkatkan tekanan dalam perut.
Setiap kegiatan yang meningkatkan tekanan di dalam perut bisa memperburuk kondisi hernia. Ciri-ciri yang timbul dari hernia bermacam-macam, tergantung dari kondisinya, berikut ini ciri-cirinya:
- Timbul nyeri di daerah perut bagian bawah.
- Rasa sakit atau nyeri akan sangat terasa ketika ada tekanan di dalam perut, seperti saat batuk, mengejan, atau mengangkat beban yang berat.
- Muncul benjolan di daerah selangkangan atau daerah perut, benjolan ini akan meningkat ukurannya ketika berdiri atau tekanan perut meningkat.
- Pada beberapa kasus, timbul tonjolan tanpa disertai rasa sakit, yang jika terus dibiarkan bisa membuat hernia masuk ke dalam skrotum.
- Terkadang muncul rasa sakit yang disertai demam.
- Jika usus sudah terjebak atau terjepit dalam jangka waktu lama, bisa mengalami kerusakan yang ditandai mual dan muntah.
- Timbul nyeri yang selalu hadir, diikuti dengan gejala gangguan pencernaan.
Jika tonjolan turun beroknya masih kecil, ada kemungkinan bisa pulih sendiri. Usahakan untuk tidak terlalu banyak melakukan kegiatan yang membuat tubuh mengejan, misalnya mengangkat beban terlalu berat.
Namun, jika hernia semakin membesar, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter, apakah perlu dilakukan operasi atau tidak untuk mencegah matinya usus. Operasi yang dilakukan akan membantu mengembalikan usus ke posisi yang sebenarnya.
Baca juga: Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Badan Lemas Terus-Menerus