Ini Bahaya Memakai Ear Candle Untuk Membersihkan Telinga

Naviri Magazine - Telinga di samping kepala kita memiliki bentuk unik, semacam liang yang memiliki lubang ke dalam. Seperti pada bagian tubuh yang lain, kita pun ingin telinga selalu bersih. Dalam hal itu, sebenarnya, membersihkan telinga cukup dengan membersihkan bagian luarnya. Namun, belakangan ada terapi yang diklaim dapat membersihkan bagian dalam telinga, yang disebut ear candle.

Ear candle adalah teknik membersihkan telinga dengan memasukkan sebuah lilin berongga berbentuk kerucut ke dalam lubang telinga. Lilin nantinya akan dibakar, dan kemudian menyisakan gumpalan gosong yang diklaim sebagai kotoran telinga kita.

Namun, banyak pro dan kontra mengenai terapi ear candle. dr Alfian F. Hafil, Sp.THT-KL, dari Divisi Otologi RS Cipto Mangunkusumo, menyebut terapi ini justru lebih banyak bahayanya daripada manfaatnya.

"Sebenarnya, kita tidak perlu membersihkan telinga, karena telinga bisa membersihkan sendiri," kata dr Alfian di acara Press Meeting World Hearing Day 2018 di Jakarta Pusat. "Saya banyak menangani kasus ear candle."

dr Alfian menyebut bahwa ear candle biasanya menggunakan lilin yang relatif panas (saat dibakar). Ia menemukan beberapa tetesan yang masuk ke telinga bisa menempel di liang telinga.

"Untuk melepaskan lilin yang sudah menempel tadi sungguh sulit sekali," ungkapnya. "Saya tidak tahu jenis lilin apa yang mereka pakai, sepertinya bukan lilin yang setiap hari kita pakai."

Jika lelehan lilin tersebut sudah menempel di gendang telinga, biasanya orang akan merasa telinganya menjadi pengang atau berdenging. Selain itu, kata dr Alfian, lelehan lilin tersebut tidak dapat dilepaskan tanpa bantuan alat mikroskop.

Ia menambahkan, tidak semua dokter THT yang berpraktek umum memiliki alat tersebut. Dan, meski dengan mikroskop, dr Alfian mengaku masih memerlukan waktu yang lama untuk bisa mengeluarkan lelehan lilin tersebut.

"Ear candle itu tidak ada manfaatnya sama sekali, malah menimbulkan risiko. Jangan sekali kali deh, pakai ear candle," tegasnya.

Baca juga: Kurus Tak Berarti Sehat, Ini Risiko Penyakit yang Bisa Terjadi