Di Jepang, Banyak Wanita Menjalin Asmara di Dalam Games
https://www.naviri.org/2018/12/di-jepang-banyak-wanita-menjalin-asmara-dalam-games.html
Naviri Magazine - Mungkinkah manusia, khususnya wanita, menjalin hubungan dekat—katakanlah hubungan asmara—dengan sosok yang bukan manusia? Mungkin pertanyaan itu agak sulit dijawab. Namun, kini, dengan kecanggihan teknologi, hal semacam itu bisa diwujudkan. Wanita bisa menjalin hubungan asmara dengan seorang pria yang sebenarnya hanya ada di dalam gim (game).
CNN pernah menurunkan laporan tentang fenomena pacar virtual yang sedang merebak di kalangan perempuan milenial Jepang. Ayumi Saito, yang baru berusia 22 tahun, saat putus dengan pacarnya merasa sedih. Ayumi lantas mengunduh romance gaming atau gim romantis yang memiliki interaksi personal antara pengguna dan karakter dalam permainan itu.
Di Jepang, ini adalah fenomena yang biasa. Jutaan orang mengunduh gim serupa untuk mengisi waktu, atau mengisi kekosongan afeksi yang mereka rasakan.
Ada banyak alasan mengapa orang-orang Jepang susah mendapatkan pacar atau kurang suka dengan interaksi personal. Dalam wawancara bersama CNN, Saito yang saat ini berusia 31 tahun, mengungkapkan bahwa pria jepang sangat pemalu dan tidak piawai membuat perempuan senang.
Gim yang dimainkan Saito berjudul Metro PD: Close To You, yang menggambarkan karakter detektif perempuan dalam usahanya memecahkan kasus kejahatan. Dalam permainan itu, si detektif akan memulai hubungan romantik dengan partnernya.
Apa yang membuat gim romansa semacam ini digemari? Dalam permainan itu karakter yang ada akan memberikan afeksi secara cuma-cuma. Seperti ucapan “aku sayang kamu”, kepedulian, dan sikap melindungi.
Meski semua hanya virtual dan fana, tetapi mendapatkan perhatian semacam ini bisa jadi sangat berarti bagi mereka yang kesepian. Industri gim romantis bukan sekadar menjual romansa kosong, ia memiliki pengguna setia yang terus bertambah.
Pada 2014, nilai industri gim romantis mencapai 130 juta dolar, dengan jumlah populasi mencapai 44,2 persen, perempuan lajang Jepang yang berusia sekitar 18-34 tahun. Gim ini tidak hanya memenuhi kebutuhan afeksi, tapi juga intimasi antar personal yang tidak bisa dipenuhi oleh manusia biasa.
Baca juga: Di Jepang, Banyak Pria Menjalin Asmara dengan Komputer