Ternyata, Windows Jadi Produk Gagal Saat Pertama Dikenalkan
https://www.naviri.org/2018/11/windows-jadi-produk-gagal.html
Naviri Magazine - Bagi yang punya komputer/laptop di rumah, atau bagi yang biasa bekerja dengan komputer/laptop di kantor, apa sistem operasi yang banyak digunakan? Kemungkinan besar, dan hampir bisa dipastikan, komputer atau laptop tersebut menggunakan sistem operasi Windows.
Saat ini, Windows memang telah menjadi sistem operasi komputer yang paling banyak digunakan di dunia. Dari waktu ke waktu, Windows juga terus diperbarui, dan saat ini sudah sampai pada Windows 10.
“Windows merupakan perangkat lunak unik yang dirancang bagi kalangan pengguna komputer serius,” ucap Bill Gates, pendiri Microsoft, pada sebuah iklan untuk menyambut kelahiran Windows, lebih dari tiga dekade lalu.
Lahirnya Windows sekaligus memperkenalkan konsep graphical user interface (GUI) yang disematkan pada Windows. Windows telah merevolusi tampilan sistem operasi komputer dari text-based pada sistem operasi pendahulu Windows, yaitu MS-DOS (Microsoft Disk Operating System) menjadi visual-based dengan elemen drag-and-drop, N3F (next, next, next, and finish), dan lain sebagainya.
Windows kali pertama diperkenalkan ke publik pada 10 November 1983. Dua tahun berselang, tepat pada 20 November 1985, versi awal Microsoft Windows 1.0 dijual seharga $99. Namun, bila dikonversi dengan nilai dolar saat ini harganya mencapai $232. Harga itu jauh lebih mahal dibandingkan versi anyar Windows 10 Home Edition yang dibanderol $139 pada laman resmi Microsoft.
Perangkat lunak Windows 1.0 merupakan pilihan rasional bagi masyarakat yang ingin memiliki sistem operasi berkonsep GUI. Sebelum Windows 1.0 hadir, komputer berkonsep GUI yang lebih dahulu hadir dan bisa dinikmati masyarakat adalah Apple Lisa.
Sayangnya, Apple Lisa dijual dengan harga selangit. Di tahun yang sama dengan kelahiran Windows 1.0, Apple Lisa dijual seharga hampir $10.000. Nilai itu setara dengan lebih dari $23.400 bila dikonversi pada saat ini.
Dipacak dari laman The Verge, saat pertama hadir, Windows 1.0 datang dengan cukup banyak aplikasi di dalamnya. Misalnya Notepad, Calendar, Clock, Cardfile, Terminal, File Manager, Windows Write (kini Microsoft Word), Windows Paint, hingga game komputer bernama Reversi.
Selain itu, sistem operasi ini juga memerlukan cakupan kekuatan komputer yang terbilang kecil. Hanya memerlukan media penyimpanan double-sides floppy disk, alih-alih menggunakan hard disk dan memori sebesar 128KB.
Meskipun berharga rasional dan hanya memerlukan komputer berspesifikasi ringan untuk bekerja, Windows 1.0 pada akhirnya gagal. John Markoff, jurnalis InfoWorld, masih dipacak dari The Verge, mengatakan Windows 1.0 “berperilaku aneh” pada komputer. Misalnya, aplikasi tertentu terbuka dalam mode full-screen secara otomatis.
Eric Sandberg, jurnalis The New York Times, menyebut bahwa spesifikasi yang diklaim Microsoft sanggup menjalankan Windows 1.0 ternyata salah. Windows 1.0 memerlukan spesifikasi yang lebih dari floppy disk, dan lebih dari memori berukuran 128KB.
Sebuah artikel yang terbit di Scientific American lantas menyebut, “Windows banyak melakukan perilaku aneh yang dipertontonkan kepada para penggunanya. Windows 1.0 merupakan kegagalan. Ia tak bisa menawarkan kesederhanaan atau keagungan yang diperkenalkan Mac (Apple Lisa).”
Baca juga: Ternyata, Penemu Teknologi Wi-Fi adalah Pria Asal Surabaya