Tidak Benar, jika Rokok Herbal Disebut Baik untuk Kesehatan
https://www.naviri.org/2018/11/tidak-benar-jika-rokok-herbal-disebut-baik-untuk-kesehatan.html
Naviri Magazine - Di sebagian kalangan masyarakat, ada semacam kepercayaan bahwa rokok herbal bisa menurunkan risiko kesehatan, bahkan disebut baik untuk kesehatan. Kepercayaan itu tentu datang dari klaim atau kampanye produsen rokok herbal bersangkutan. Sebenarnya, isu terkait rokok herbal sudah muncul sejak beberapa tahun lalu.
Beberapa tahun lalu, rokok herbal sempat menjadi sorotan masyarakat karena dianggap memiliki manfaat kesehatan. Waktu itu, perokok aktif berbondong-bondong mengganti rokoknya dengan rokok herbal. Namun kecaman dari ahli kesehatan muncul, dan ternyata rokok herbal juga sama bahayanya dengan rokok biasa, dan perodusen dianggap telah melakukan penipuan.
Kini, rokok herbal kembali mencuat dan banyak dijual di daerah-daerah luar Jakarta. Namun sama seperti waktu itu, Ketua Dewan Pembina Komisi Nasional Pengendalian Tembakau, Dr. Kartono Mohammad, menegaskan bahwa anggapan rokok herbal menyehatkan itu penipuan. Produsennya bahkan dinilai menyesatkan.
"Tidak ada rokok menyehatkan. Itu penipuan, semua orang juga tahu kalau tembakau itu herbal. Herbal itu kan tanaman. Rokok herbal itu sama saja kayak rokok biasa, cuma isinya tembakau dan dicampuri tanaman lain. Tapi tetap saja rokok," kata Kartono.
Kartono menegaskan, tembakau yang berguna untuk obat bukan dengan cara dihisap, melainkan dengan cara lain. Misalnya kalau digigit lintah, mengobatinya dengan air rebusan tembakau. Tembakau juga bisa digunakan menjadi pestisida atau parfum. Tapi bukan dihisap seperti rokok yang mengancam jiwa manusia.
"Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) semestinya mengambil tindakan tegas dan melakukan pemeriksaan terhadap bahan berbahaya yang dianggap menyehatkan seperti rokok herbal," jelasnya.
Kartono juga mengatakan bahwa rokok herbal bisa dituntut karena mengklaim rokoknya nol nikotin. "Kalau ada tembakau nggak mungkin nol nikotin. Bagaimana bisa. Penipuan ini."
"Perokok semua juga pada umumnya ketipu, tapi mereka harus tahu kalau rokok herbal juga membahayakan kesehatan," tegasnya.
Dihubungi terpisah, Technical Officer Tobacco Free Initiative, WHO Indonesia, Farrukh Qureshi, menyampaikan bahwa rokok herbal sama sekali tidak direkomendasikan karena sama seperti rokok biasa yang dapat membahayakan kesehatan.
"Apapun namanya, kalau rokok pasti berbahaya. Tidak ada studi ilmiah yang menyebutkan rokok herbal itu menyehatkan. Semua produk rokok tembakau pasti mengandung banyak karsinogen yang memicu penyakit," jelasnya.