Suka Pamer Foto Mesra di Medsos, Tanda Pasangan Tak Bahagia
https://www.naviri.org/2018/11/suka-pamer-foto-mesra-di-medsos.html
Naviri Magazine - Pernah mendapati orang yang tampaknya sangat suka memamerkan foto-foto mesra di media sosial? Kemungkinan besar kita pernah menemukan orang-orang semacam itu. Entah yang baru pacaran atau sudah menikah, mereka tampaknya sangat hobi memamerkan kemesraan dengan pasangannya di media sosial, seolah dunia hanya milik mereka.
Namun, benarkah mereka benar-benar mesra dan bahagia seperti yang ditunjukkan dalam foto-fotonya?
Seperti perumpamaan “lain di muka lain pula di dalam”, citra yang dikesankan di media sosial tak selalu berbanding lurus dengan fakta sebenarnya.
Menurut ahli, pasangan yang sering mengumbar status, foto, maupun video mesra secara online, sejatinya sedang berusaha menutupi masalah yang menimpa hubungan mereka. Nikki Goldstein, pakar seksologi dan hubungan dari Australia, yang mengatakan hal tersebut, seperti dilansir dari laman Independent.
Pasangan yang sering berbagi di media sosial, sering hanya mencari kepastian tentang hubungan mereka dari orang lain, menurut Nikki.
"Sering kali orang-orang yang paling banyak mem-posting, sedang mencari validasi untuk hubungan mereka dari orang lain di media sosial," katanya. Validasi yang dimaksud Nikki itu adalah ‘suka’ dan komentar dari pengguna media sosial.
Nikki juga menilai, pasangan yang tertarik mengunggah foto satu sama lain di Instagram, sebenarnya mereka tidak menikmati saat-saat bersama pasangan.
“Anda melihat orang-orang yang akan sangat fokus untuk mengambil 'relfie’ (relationship selfie), kemudian mengaplikasikan filter dan hashtag. Saya pikir, mengapa Anda tidak mengambil foto saja, karena itu kenangan yang indah?" ujar Nikki.
Nikki menilai bahwa dengan mereka memamerkan foto mesra di media sosial, yang dinikmati justru perolehan suka dan komentar dari warganet, ketimbang saat bersama pasangan mereka sendiri.
Sementara, caption umum yang biasa dibubuhkan untuk foto hubungan, seperti ‘my boy’ atau ‘my girl’ bisa menjadi tanda posesif.
Apa yang disampaikan Nikki setidaknya menjadi pengingat bahwa media sosial tidak mencerminkan kehidupan nyata. Saat dua orang berfoto dengan pose seolah-olah sedang saling jatuh cinta, kita tak pernah tahu apa yang terjadi di baliknya.
Baca juga: Hal-hal yang Perlu Dimasukkan ke Dalam Perjanjian Pranikah