Sejarah dan Asal Usul Lahirnya Dinasti Rothschild (Bagian 2)
https://www.naviri.org/2018/11/sejarah-rothschild-page-2.html
Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Sejarah dan Asal Usul Lahirnya Dinasti Rothschild - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.
1785: Pemerintahan Bavaria melarang Illuminati, dan menutup semua pondok kebatinan mereka.
Mayer Amschel Rothschild memindahkan keluarganya ke sebuah rumah lima lantai di Frankfurt, yang mereka tinggali bersama dengan keluarga Schiff.
1786: Pemerintahan Bavaria menerbitkan detail mengenai Illuminati dalam dokumen berjudul “The Original Writings of The Order and Sect of The Illuminati.” Mereka mengirimkan dokumen ini kepada semua pimpinan gereja dan pemerintahan di Eropa, namun sayangnya peringatan ini diabaikan oleh mereka.
1788: Kalmann (Carl) Mayer Rothschild lahir.
1789: Rencana Illuminati untuk memprakarsai Revolusi Perancis berhasil mulai tahun ini sampai tahun 1793. Revolusi ini adalah impian para bankir, mereka mendirikan sebuah konstitusi dan meluluskan aturan untuk melarang Gereja Roma memungut pajak, dan juga mengeluarkan Gereja sebagai obyek pengecualian pajak.
1790: Mayer Amschel Rothchild berkata, “Biarkan saya menerbitkan dan mengontrol uang sebuah negara, dan saya tidak peduli siapa yang menulis hukumnya.”
1791: Rothschild mendapatkan “kontrol atas uang negara” melalui agennya di kabinet George Washington, Alexander Hamilton, dengan mendirikan sebuah bank sentral di Amerika yang dinamakan First Bank of the United States. Kartel ini diberikan selama 20 tahun.
1792: Jacob (James) Mayer Rothschild lahir.
1796: Amschel Mayer Rothschild menikahi Eva Hanau.
1798: Pada umur 21, Nathan Mayer Rothschild meninggalkan Frankfurt menuju Inggris, dan mendirikan sebuah bank di London.
1800: Salomon Mayer Rothschild menikahi Caroline Stern.
1806: Napoleon mengatakan bahwa dia akan menyingkirkan keluarga Hess-Cassel dari pemerintahan. Pangeran William IX, dari Hesse-Hanau, melarikan diri dari Jerman menuju Denmark, dan mempercayakan kekayaan senilai 3 juta dolar kepada Mayer Amschel Rothschild.
Nathan Rothschild menikahi Hannah Barent Cohen, putri seorang pedagang kaya di London.
1808: Anak pertama Nathan Rothschild, Lionel Nathan de Rothschild, lahir.
1810: Sir Francis Baring dan Abraham Goldsmid meninggal. Dengan demikian, Nathan Rothschild menjadi satu-satunya bankir besar di Inggris.
Salomon Rothschild menuju Vienna, Austria, dan mendirikan sebuah bank, M.von Rothschild und Sohne.
1811: Kartel Bank of the United States habis, dan Kongres Amerika tidak memperpanjangnya. Nathan Rothschild berkata, “Bila aplikasi perpanjangan kartel ini tidak diperpanjang, Amerika akan terlibat dalam perang yang mengerikan.”
Konggres tetap menolak memperpanjang kartel ini, dan Nathan Rothschild mengancam kembali, “Beri pelajaran buat Amerika yang lancang. Bawa kembali mereka ke status kolonial.”
1812: Didukung oleh uang dari Rothschild, Inggris menyatakan perang atas Amerika. Rencana Rothschild adalah membawa Amerika ke lembah hutang yang dalam, dan memaksa mereka untuk memperbahui kartel First Bank of the United States.
Mayer Amschel Rothschild meninggal. Dalam wasiatnya, dia memerintahkan hal berikut:
Semua posisi penting di bisnis keluarga hanya boleh dipegang oleh anggota keluarga;
Hanya anak laki-laki dari keluarga yang boleh berpartisipasi dalam bisnis keluarga, ini termasuk seorang anak laki-lakinya yang lahir di luar nikah (penting untuk diketahui bahwa Rothschild juga memiliki 5 anak perempuan, jadi hari ini penyebaran dinasti Rothchild yang tidak memiliki marga Rothschild telah menyebar luas, dan orang Yahudi percaya anak yang lahir dari wanita Yahudi tetap keturunan Yahudi);
Anggota keluarga harus mengawinkan anak sepupu pertama dengan sepupu kedua, untuk mempertahankan kekayaan keluarga (dari 18 perkawinan cucunya, 16 adalah perkawinan antara sepupu pertama);
Tidak boleh melakukan inventori publik atas kekayaannya; tidak boleh ada aksi legal terhadap nilai atas hartanya;
Anak tertua dari anak tertua akan menjadi kepala keluarga (kecuali mayoritas keluarga menyetujui untuk mengubahnya). Contohnya adalah Nathan Mayer Rothschild yang menjadi kepala kelurga, paska kematian Mayer Amschel Rothschild.
Jacob Mayer Rothschild menuju Perancis, dan mendirikan sebuah bank, de Rothschild Freres.
Nathaniel de Rothschild, anak menantu Jacob Mayer Rothschild, lahir.
1814: Mengenai $3 juta yang dititipkan Pangeran William IX kepada Rothschild, menurut Ensiklopedia Yahudi, edisi 1905, volume 10, halaman 494: Uang ini disimpan dalam tong anggur, dan tidak ditemukan oleh pasukan Napoleon saat mereka memasuki Frankfurt. Uang ini ternyata tidak pernah dikembalikan oleh Rothschild kepada Pangeran William.
Nathan Rothschild menginvestasikan $3 juta itu dalam emas di East India Company, karena mengetahui uang itu akan berguna untuk kampanye Peninsula Wellington.
Uang yang dicuri ini memberikan empat keuntungan bagi Rothschild:
1. Dalam bentuk surat hutang Wellington yang dia beli dengan harga 50 sen per dolar.
2. Dalam bentuk emas yang dia jual kepada Wellington.
3. Dalam bentuk pembelian kembali emas itu.
4. Dalam bentuk pengiriman emas tersebut ke Portugis.
1815: Rothschild bersaudara menyediakan suplai emas kepada pasukan Wellington (melalui Nathan di Inggris) dan pasukan Napoleon (melalui Jacob di Perancis), dan memulai kebijakan mereka untuk membiayai kedua belah pihak dalam perang. Rothschild menyukai perang, karena perang adalah generator hutang terbesar bagi sebuah negara yang bebas risiko bagi sang pemberi pinjaman.
Hutang ini selalu dijamin oleh pemerintah negara bersangkutan, dijamin oleh tenaga kerja di negara tersebut, dan benar-benar tidak masalah siapa yang menang dalam perang, karena dalam pinjaman disebutkan bahwa pemenang perang akan membayar hutang dari negara yang kalah.
Saat Rothschild membiayai kedua belah pihak dalam perang, mereka juga menggunakan jaringan bank yang mereka miliki di Eropa untuk mendirikan sebuah jaringan jasa pengiriman pos, dengan menggunakan rute rahasia dan kurir yang lebih cepat. Keberadaan kurir sangat penting bagi Rothschild, agar dia bisa selalu lebih cepat tahu dibanding orang lain untuk mengetahui informasi terkini dari apa yang terjadi.
Selain itu, kurir Rothschild adalah satu-satunya pedagang yang diizinkan melalui blokade Inggris dan Perancis. Kurir-kurir inilah yang selalu memberikan informasi kepada Nathan mengenai perkembangan terkini dari perang, dan Nathan menggunakan informasi itu untuk mengambil posisi beli ataupun jual di bursa saham.
Salah satu kurir Rothschild bernama Rothworth. Saat hasil akhir perang Waterloo dimenangkan oleh Inggris, Rothworth berhasil memberitahu hasil perang tersebut kepada Rothschild, 24 jam lebih cepat dibanding kurir dari Wellington.
Saat itu, surat hutang Inggris disebut dengan consuls, dan diperdagangkan di bursa saham. Nathan menginstruksikan semua bawahannya untuk menjual consuls. Hal ini membuat pedagang lain percaya bahwa Inggris pasti telah kalah dalam perang, dan mereka pun mulai menjual dalam kepanikan.
Harga consuls jatuh bebas, dan Nathan kemudian diam-diam menginstruksikan bawahannya untuk membeli kembali consuls sebanyak-banyaknya.
Ketika berita kemenangan perang bagi Inggris sampai di London, nilai consuls naik ke level yang bahkan lebih tinggi dibanding harga sebelum perang dimulai. Nathan Rothschild mendapatkan keuntungan hampir 20 kali lipat dari investasi ini.
Baca juga: Sejarah Rothschild, Keluarga Kaya Pengendali Uang Dunia