Rahasia di Balik Program Diskon dan Promosi “Beli 2 Dapat 1”
https://www.naviri.org/2018/11/rahasia-di-balik-program-diskon.html
Naviri Magazine - Saat berbelanja ke mal atau swalayan, kita pasti sering melihat pemberitahuan “Diskon 40%” atau semacamnya, yang dilekatkan pada aneka barang. Bisa pakaian, barang pecah belah, dan lain-lain. Selain program diskon, hal lain yang juga kerap kita jumpai di swalayan adalah promosi “Beli 2 Dapat 1”, atau semacamnya.
Bisa pula kalimatnya dimodifikasi menjadi “Kumpulkan 10 Cap dan Dapatkan Payung Gratis”. Selain payung, hadiahnya bisa pula piring, gelas, maupun lain-lain.
Sulit dimungkiri, jurus promosi di atas masih menjadi primadona bagi peritel. Sebabnya sederhana, masyarakat Indonesia bisa dibilang getol mengincar barang promosi.
Setiap ada tawaran menggiurkan, niscaya cepat viral di media sosial. Efek getok tularnya cepat teresonansi, membius alam bawah sadar. Keputusan membeli akhirnya mencuat, baik rasional maupun impulsif.
Sebagaimana ditunjukkan survei lembaga pemasaran digital Helloworld, pada 2017 sebanyak 64 persen konsumen tergugah ketika mengetahui ada promosi belanja. Misalnya, pengumpulan poin berhadiah.
Ditilik lebih lanjut, mereka yang gemar program promosi tersebut didominasi kaum milenial (55 persen). Proporsinya lebih besar dibandingkan generasi X (38 persen) maupun baby boomers (23 persen).
Melansir The Sociable, kegemaran masyarakat atas program promosi tak lepas dari sejumlah faktor. Utamanya karena kebutuhan dasar manusia atas penghargaan (rewards).
Perasaan gembira ketika meraih suatu promosi tersebut erat kaitannya dengan kebutuhan bertahan hidup di masa lampau. Adanya penghargaan membuat seseorang menjadi lebih termotivasi untuk bertahan dari suatu kompetisi atau tantangan.
Maka dari itu, tak heran bila promosi semacam “kumpulkan poin untuk mendapat payung gratis” cukup efektif menggugah seseorang terus berbelanja. Ada rasa terapresiasi ketika kita mendapat hadiah setelah memenuhi sejumlah syarat.
Kegemaran masyarakat terhadap poin berhadiah seperti itu pun menginspirasi sejumlah perusahaan untuk menerapkannya.
Baca juga: Trik Bisnis, Bagaimana Memikat Hati Konsumen di Era Digital