Mitos Columbus dan Upaya Membuktikan Bumi Berbentuk Bulat
https://www.naviri.org/2018/11/mitos-columbus.html
Naviri Magazine - Christopher Columbus dikenal sejarah sebagai orang yang melayari lautan, hingga diklaim sebagai penemu daratan Amerika. Terkait pelayaran itu, ada mitos yang menyatakan bahwa Columbus melayari lautan dengan tujuan untuk membuktikan bahwa bumi berbentuk bulat. Apakah benar mitos tersebut?
Jika benar, ia terlambat 2.000 tahun. Matematikawan Yunani kuno telah membuktikan bahwa bumi itu bulat, bukan datar. Pythagoras, pada abad keenam sebelum Masehi, adalah pencetus awal ide tersebut.
Kemudian, Aristoteles, pada abad keempat sebelum Masehi, memberikan bukti fisik, seperti bayangan bumi dan bulan, dan kurva bumi yang dijumpai para pelaut ketika mendekati daratan.
Pada abad ke-3 SM, giliran Eratosthenes menentukan bentuk bumi dan keliling menggunakan geometri dasar. Dan pada abad ke-2 Masehi, Claudius Ptolemeus menulis "Almagest", risalah matematika dan astronomi tentang bentuk planet dan gerakannya, serta menggambarkan bumi yang bulat. Teks ini terkenal di kalangan berpendidikan di seluruh Eropa pada masa Columbus
Columbus, yang seorang otodidak, justru menganggap remeh hal ikhwal bumi. Dalam pikirannya, Eropa lebih luas dari yang sesungguhnya, dan Jepang lebih jauh dari perairan China yang sebenarnya. Dia pikir bisa mencapai Asia dengan terus berlayar ke barat. Sebuah perhitungan yang terbukti salah, saat ia menabrak daratan, yang tentu saja bukan Asia.
Baca juga: Akhir Hidup Christopher Columbus yang Jarang Diketahui