Mengenal Operasi Lasik dan Efek Samping yang Ditimbulkan
https://www.naviri.org/2018/11/mengenal-operasi-lasik-dan-efek-samping.html
Naviri Magazine - Masalah mata yang banyak dialami orang di mana pun adalah mata minus atau rabun jauh. Karena kondisi tersebut, banyak orang lalu memakai kacamata, dengan tujuan untuk memperbaiki penglihatan. Dengan bantuan kacamata, orang bisa kembali melihat dengan jelas.
Namun, memakai kacamata bisa dianggap merepotkan bagi sebagian orang. Karenanya, mereka lalu memutuskan untuk menggunakan prosedur lasik, sehingga tidak perlu memakai kacamata. Apa itu lasik?
Lasik adalah singkatan dari Laser Assisted In Situ Keratomileusis, yaitu operasi mata dengan laser yang tujuannya untuk mengoreksi masalah penglihatan, seperti mata minus, plus, silinder, serta mengurangi atau menghilangkan kebutuhan akan kacamata ataupun lensa korektif.
Operasi lasik mata merupakan suatu prosedur yang paling umum digunakan dalam bedah refraktif. Bedah refraktif merupakan prosedur yang dilakukan untuk mengubah bentuk jaringan transparan berbentuk kubah (kornea) pada lapisan terluar mata, atau kornea tidak berwarna (bening) yang menyelimuti bagian hitam pada mata kita.
Rentang operasi lasik yaitu untuk rabun jauh (Miopi) -1.00 D sampai dengan -13.00 D, untuk rabun dekat (Hypermetropy) +1.00 D sampai dengan +4.00 D. Sedangkan untuk pasien dengan mata silinder (Astigma) 1.00 D sampai dengan 5.00 D. Idealnya, operasi lasik mata dapat dilakukan pada usia 18 tahun ke atas, dengan syarat tidak sedang hamil maupun menyusui.
Sebelum menjalani prosedur lasik mata, pasien harus melakukan pemeriksaan awal agar dapat mengetahui dengan pasti mengenai prosedur atau tata kerja lasik, baik dari manfaat maupun kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi. Operasi lasik mata memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi, dan hasilnya dapat dirasakan langsung setelah operasi.
Apakah ada efek samping dari operasi lasik?
Operasi mata dengan laser menjadi terkenal beberapa tahun lalu, dengan klaim minim efek samping, cepat, dan memiliki hasil yang memuaskan. Pada 2011, telah dilakukan lebih dari 11 juta prosedur lasik di Amerika Serikat.
Namun, hasil penelitian yang dirilis dalam jurnal JAMA Ophthalmology per 23 November 2016 lalu, ditemukan fakta bahwa para pasien lasik mulai merasakan gangguan penglihatan yang sebelumnya tidak muncul pra-operasi, yaitu silau atau melihat bias cahaya sekitar objek.
"Untuk pengetahuan semua pihak, penelitian kami satu dari sedikit yang melaporkan pengembangan gejala gangguan penglihatan pasca operasi," tulis para peneliti.
Studi tersebut dilakukan dengan mengikuti dua kelompok pasien selama enam bulan. Kelompok pertama adalah 262 perwira Angkatan Laut dengan rata-rata berusia 29. Sedangkan kelompok kedua terdiri dari 312 warga sipil berusia rata-rata 32 tahun.
Sebelum perlakuan operasi, para responden diminta untuk memberikan keterangan kondisi penglihatan mereka. Pertanyaan yang sama juga diberikan pasca operasi, ditambah dengan kepuasan atas operasi dan gangguan penglihatan, seperti silau atau bias cahaya, atau bias objek.
Dalam operasi lasik, dokter membuat luka kecil di kornea mata. Mereka kemudian menggunakan laser untuk menghapus beberapa jaringan kornea, dan membentuknya kembali dengan tujuan meningkatkan daya lihat seseorang.
Setelah operasi, secara keseluruhan pandangan responden mengalami peningkatan. Namun, 43 persen pada kelompok Angkatan Laut dan 46 persen di kelompok sipil dilaporkan mengalami gejala baru, seperti bias gambar atau silau, pada tiga bulan pasca operasi.
Penelitian ini juga menemukan rata-rata orang merasa lebih puas dengan kualitas penglihatan setelah operasi dibanding sebelum tindakan. Namun, sekitar satu dan enam persen orang di kedua kelompok melaporkan ketidakpuasan enam bulan pasca tindakan lasik.
"Hasil baru ini menunjukkan tidak ada tindakan (operasi) yang sempurna," kata Mark Fromer, dokter mata di Lenox Hill Hospital New York, menanggapi temuan FDA tersebut. Ia mengungkapkan, berdasarkan pengalaman biasanya pasien lasik tidak merasakan gejala yang ditemukan FDA.
Namun, Fromer sepakat bahwa dokter harus memberitahukan risiko yang mungkin terjadi saat seserang yang memutuskan akan menjalani operasi lasik.
Bagi Anda yang ingin menjalani operasi lasik, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter ahli, jangan terlalu terburu nafsu, apalagi dipaksakan jika memang tidak memenuhi syarat.
Baca juga: 5 Tips Mengatasi Mata Minus dan Memperbaiki Penglihatan