Panduan Mengenali, Mengatasi, dan Mencegah Penyakit Maag
https://www.naviri.org/2018/11/mengatasi-maag.html
Naviri Magazine - Orang tua kita sering mengingatkan, “Jangan telat makan.” Meski mungkin terdengar klise, nyatanya nasihat itu penting. Karena sering telat makan atau makan tidak teratur dapat menyebabkan kita terkena masalah, salah satunya penyakit maag. Kalau sudah terkena maag, kita perlu melakukan upaya mengobatinya, agar penyakit yang ada tidak semakin parah.
Ciri-ciri penyakit maag penting untuk diketahui. Sebab pengenalan tersebut adalah cara awal untuk untuk meminimalkan terjadinya komplikasi, atau hal-hal yang mungkin membahayakan kesehatan.
Nyeri ulu hati, mual, dan muntah setelah makan, erat dikaitkan dengan penyakit maag, atau yang secara medis dikenal sebagai sindrom dispepsia. Namun, gejala atau ciri-ciri penyakit maag tidak hanya itu saja. Masih ada beberapa gejala atau ciri-ciri penyakit maag yang perlu diketahui, agar penyakit maag dapat dikenali dan segera diatasi.
Hal pertama yang perlu diketahui adalah, penyakit ini bisa disebabkan oleh berbagai macam hal, mulai dari luka terbuka di lapisan dalam lambung (tukak lambung), infeksi bakteri helicobacter pylori, hingga efek samping penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).
Seseorang yang menderita penyakit maag biasanya akan mengalami gejala atau ciri-ciri penyakit maag yang meliputi perut kembung dan terasa penuh, mudah kenyang, mual saat makan, serta sering sendawa.
Selain itu, mereka akan mengalami intoleransi terhadap makanan berlemak, nafsu makan menurun karena perut terasa sakit, naiknya asam lambung, serta penurunan berat badan. Belum lagi gejala seperti nyeri ulu hati, disertai sensasi terbakar di bagian dada.
Juga ada gejala atau ciri-ciri penyakit maag yang terbilang berbahaya dan perlu segera diatasi. Misalnya, mual dan muntah secara terus menerus, tinja berwarna gelap atau mengandung darah, hingga muntah darah.
Bisa juga ada gejala nyeri perut yang tiba-tiba dan terasa begitu menyakitkan, sulit bernapas, dan anemia. Jika ciri-ciri penyakit maag tersebut dialami, segera periksakan diri ke dokter. Dokter akan menanyakan riwayat keluhan kita, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang seperti endoskopi, untuk mengetahui tingkat keparahan maag yang diderita.
Dokter mungkin akan menganjurkan untuk rawat inap di rumah sakit apabila ditemukan tanda-tanda yang berbahaya.
Cara mencegah penyakit maag
Sebelum mengalami penyakit maag, ada baiknya untuk melakukan pencegahan penyakit maag sedini mungkin. Ini bisa dilakukan dengan mengubah pola hidup, antara lain dengan menghindari konsumsi makanan pedas, dan makanan penyebab sakit maag lain.
Hal ini termasuk menghindari makanan tinggi lemak, makanan yang pedas, dan makanan yang asam. Selanjutnya, kita perlu menghidari konsumsi minuman tertentu, seperti minuman bersoda, minuman berkafein seperti kopi dan teh, serta minuman beralkohol, karena dapat mengiritasi lambung.
Juga tak kalah penting adalah berhenti merokok. Perokok diketahui lebih berisiko terkena sakit maag dibandingkan mereka yang tidak merokok. Ciri-ciri penyakit maag perlu dikenali agar dapat dilakukan penanganan yang tepat. Sebab, jika tidak ditangani dengan baik, penyakit maag dapat membahayakan kesehatan.
Baca juga: Duh, Peneliti Menemukan Jenis Depresi yang Tidak Bisa Diobati