Makin Banyak Orang Indonesia yang Punya Duit Rp100 Miliar
https://www.naviri.org/2018/11/makin-banyak-orang-indonesia-yang-punya-duit-100-miliar.html
Naviri Magazine - Uang sejumlah Rp100 miliar tentu tergolong banyak, khususnya bagi kalangan yang tidak atau belum memilikinya. Dengan uang sebanyak itu, kita bisa melakukan banyak hal, dari membeli atau merenovasi rumah, membeli kendaraan, naik haji, dan lain-lain.
Yang mengejutkan, dan mungkin ini kabar bagus, ternyata banyak orang Indonesia yang memiliki uang Rp100 miliar, dan diperkirakan jumlah mereka akan semakin banyak.
Pada 2015 saja, menurut lembaga keuangan Credit Suisse, ada 987 warga negara Indonesia yang punya harta lebih dari US$ 50 juta atau lebih dari Rp 740 miliar.
Credit Suisse menaksir, jumlah penduduk di Indonesia yang punya harta lebih dari US$ 1 juta atau sekitar Rp 14,7 miliar akan melompat menjadi 151.000 orang pada tahun 2020 dari 98.000 orang pada 2015. Banyak dari orang-orang yang makmur dan super makmur ini berasal dari keluarga sederhana yang kerja keras, kadang sampai tak sempat berlibur, demi naik tangga status sosial.
Bagaimana rasanya dari orang tak punya kemudian menjadi orang yang sangat berada? Ada satu cerita di Quora, bagaimana seorang perempuan meniti karir, dari semula hanya bergaji Rp 800 ribu sebulan, dan delapan tahun kemudian pendapatannya melompat berlipat-lipat menjadi sekitar Rp 107 juta per bulan.
Panggil saja dia Sophia. Kini dia kerja di Dubai, Uni Emirat Arab. Sebelum pindah ke Dubai, dia bekerja di Jakarta dengan gaji Rp 20 juta. Dengan modal pendidikan dari kampus di Eropa—keluarganya memang lumayan berada—dia bisa mendapatkan pekerjaan di Dubai dengan gaji lima kali lipat. Apa yang dia rasakan?
"Nothing," dia menulis. Dulu, waktu masih kerja di Jakarta, dia perlu menabung berbulan-bulan supaya bisa membeli tas Gucci Dyonisus Bamboo, yang harganya puluhan juta rupiah. Tapi kini, setelah gajinya 'terbang' tinggi, dia malah tak lagi berselara memborong barang-barang mewah.
"Aku tak lantas ganti mobil. Tak lagi kalap belanja. Nothing." Dia menduga, kini dia sudah lebih dewasa.
Baca juga: Kisah Anak-anak Konglomerat, Hidup Mewah dan Uang Berlimpah