Pria Ini Keliling Dunia Dengan Jalan Kaki dan Sebuah Gerobak
https://www.naviri.org/2018/11/keliling-dunia-dengan-jalan-kaki.html
Naviri Magazine - Ada yang ingin keliling dunia? Tentu banyak dari kita yang ingin bisa pergi ke tempat-tempat tertentu di dunia, menyaksikan hal-hal menakjubkan yang selama ini hanya bisa dilihat di film atau televisi. Namun, perjalanan keliling dunia tentu membutuhkan biaya besar, termasuk biaya pesawat, hotel, dan lain-lain.
Jika memang biaya yang dimiliki terbatas, kenapa tidak jalan kaki saja? Kenyataannya, di dunia ini ada orang yang berkeliling dunia hanya dengan jalan kaki. Ia sendirian ke mana-mana, dan hanya membawa sebuah gerobak. Orang “nyentrik” itu bernama Masahito Yoshida.
Masahito Yoshida, 32 tahun, akhirnya menginjakkan kaki kembali di Shanghai, setelah empat setengah tahun berkeliling dunia dengan berjalan kaki. Secara total, Yoshida berjalan 40.000 kilometer di empat benua, dengan membawa gerobak roda dua seberat 50 kilogram berisi barang keperluan.
Yoshida bertolak dari kota asalnya, Tottori, memulai perjalanan berkelana dengan berjalan kaki menuju Shanghai sebagai titik awal perjalanannya. Dia selalu ingin melakukan perjalanan dan melihat semua keajaiban dunia. Tapi, berkelana dengan pesawat dan kereta api membuatnya merasa kehilangan hal-hal kecil, seperti terisolasi atau tak berkomunikasi dengan warga setempat. Jadi, Yoshida memutuskan untuk bertualang dengan berjalan kaki.
Tujuan pertamanya adalah Cape da Roca, sebuah kota pantai di Portugal. Yoshida tiba di sana setelah melintasi 16.000 kilometer di wilayah Asia Tengah dan Eropa. Dari sini, Yoshida menggunakan pesawat ke Amerika, dan menghabiskan satu tahun untuk berjalan melewati 6.000 kilometer dari Atlantic City, New Jersey, ke Vancouver, Kanada.
Pada akhir 2011, ia kehabisan uang, sehingga mulai bekerja paruh waktu untuk membiayai sisa perjalanan. Dari Kanada, ia terbang ke Melbourne, Australia Selatan, dan berjalan ke utara, ke Darwin, lalu ke Singapura, dan kembali ke Shanghai, Cina.
Selama perjalanan berkesan tersebut, Masahito merusakkan tujuh pasang sepatu utuk berjalan.
"Ada saat-saat ketika saya merasa hidup saya dalam bahaya, namun perjalanan juga memberi saya kesempatan untuk merasakan kebaikan orang," kata Yoshida kepada wartawan China, mengenai perjalanannya.
"Saya sadar ada hal-hal tertentu dalam hidup yang tak bisa dicapai tanpa risiko," ia menambahkan.
Berjalan puluhan kilometer per hari, melintasi negara-negara yang berbahaya atau berjalan di sisi jalan raya, bukan sesuatu yang mudah. Dia mengalami serangan stroke di Vietnam, tapi Yoshida terus berjalan 30 kilometer setiap hari, sebab visanya akan segera berakhir.
Setelah beberapa hari di Shanghai, Yoshida bersiap menarik gerobaknya menuju Taiwan, sebelum kembali ke Jepang.
"Hal pertama yang ingin saya lakukan saat pulang adalah mengajak anjing saya berjalan-jalan. Dan menghemat uang untuk memulai petualangan baru," ujarnya mengenai harapannya, seperti dilansir Oddity Central.
Dia bahkan sudah punya tantangan dalam petualangan selanjutnya. "Tujuan saya berikutnya adalah berjalan dari ujung selatan Amerika Selatan ke Kutub Utara. Saya ingin berjalan di semua benua di bumi," katanya.
Baca juga: Setiap Hari, Wanita Ini Hanya Makan Buah Selama 27 Tahun